Sudah 3 hari Ariani menyelidiki tempat itu dan dia belum menemukan siapa orang yang juga menginginkan tempat itu, menurut pak Salim Adrian belum tahu tentang masalah ini, jadi Ariani ingin menemui Adrian membahas masalah ini. Ariani pun menuju ke ruangan Adrian
"maaf apa Pak Adrian ada di dalam" tanya Ariani pada sekretaris Adrian "maaf Bu, Pak Adrian saat ini sedang berada di luar negeri,, mungkin akan kembali Minggu depan" jelas sekretaris nya. "baik Terima kasih" ucap Ariani dan meninggalkan ruangan itu .
"Aku tidak mungkin menunggu dia , itu buang buang waktu" ucap Ariani ketika tiba di ruangan nya. "aku harus segera menyelesaikan ini" , ucap nya dan Ariani pun meraih telpon genggam nya. "haloo , dia pun mengambil tas nya dan keluar dari ruangannya. "haloo, Taufik, siapkan mobil sekarang" ucap Ariani dan langsung menutup telponnya, ia mengambil tasnya dan bergegas keluar dari ruangan nya. "Karina saya mau keluar, dan mungkin tidak kembali kekantor jadi tolong bantu saya selesaikan laporan laporan ini yaa" ucap Karina ke asistennya " baik Bu , tenang saja" ucap Karina , Ariani hanya membalas ucapan asistennya dengan sebuah anggukan dan senyuman.
------------------_--------------
"Bu saya temani yaa" ucap Taufik ketika sampai di lokasi yang sama. "tidak usah , saya akan menelpon jika butuh bantuan" , ucap Ariani dan menuju ke rumah keluarga yang beberapa hari lalu dia tolong.
toookkkk, Tookkk
"permisi, Permisi, Permisi" ucap Riani, namun tak mendapat respon apapun, tiba-tiba suara pria dari belakang mengagetkan nya "kamu siapa,, sedang apa dirumah saya" ucap Pria itu, "perkenal kan saya Ariani," Ariani mengulurkan tangannya, namun tak mendapat respon baik, "sebaiknya kamu pergi sekarang" ucap Pria itu "saya mohon, saya bukan orang jahat, saya kesini utusan Pak Adrian" begitu mendengar nama Adrian seketika wajah pria itu berubah, ia melihat Kanan kiri seolah memastikan Tak ada siapapun , "Mari, silahkan masuk" ucap pria itu.
Ariani pun masuk dan dipersilakan duduk.
Didalam terlihat ibu dan seorang anak laki2 yang beberapa hari lalu dia tolong.
"Kami sebenarnya merasa tidak enak karena belum meninggalkan tempat ini,, tapiii" pria itu menghentikan ucapannya dan melihat ke arah istri nya, istrinya pun mengangguk seolah mengatakan ia "tapiii kami semua yang ada di lokasi ini di ancam oleh seseorang jika kami berani meninggalkan tempat ini maka keluarga kami taruhannya dan anak buahnya selalu mengawasi kami, pernah ada keluarga mencoba melarikan diri dan suaminya berkahir dengan patah lengan," kami tidak berani lagi setelah itu" jelas pria ini.
"apa ada petunjuk tentang orang di balik ini" , tanya Ariani ,, pasangan suami istri itu diam dan suaminya melihat ke arah istri nya seolah meminta sesuatu,, istrinya masuk dan mengambil sesuatu, kemudian memberikan nya kepada Ariani "anak saya pernah menemukan ini saat sedang bermain diluar dan saat itu pria pria kekar yang anda temui di depan rumah saya kemarin lewat mungkin tak sengaja menjatuhkan nya." itu sebuah kartu nama, dan ia itu adalah rival bisnis Adrian. Ariani pun diam seolah memikirkan sesuatu, Ariani menarik nafas panjang,, 'harus selesai hari ini juga' ucap Ariani dalam hati. "saya minta tolong kepada ibu dan bapak bisa", ucap Ariani, pasangan suami istri itu pun setuju, Ariani pun memberikan sebuah rencana ke mereka. "apa ibu yakin" ucap pria itu , "Sangat yakin" ucap Riani, "baiklah" sahut pasangan suami istri itu.
Ariani pun meninggalkan rumah itu dan bergegas menemui pak Salim dan menceritakan rencananya. Pak Salim setuju. "Tak kusangka,, Adrian memang tak pernah salah." ucap Pak Salim, "tapi ingat kau tak boleh terluka" peringatan dari Pak Salim sebelum ke tempat pak Salim Ariani sudah menelepon dan meminta bantuan Ferdinand, dan Ferdinand pun tiba di lokasi itu dengan banyak pengawal dan 5 buah bus, "kita mulai sekarang." ucap Ariani , "Ariani kamu harus hati hati yaa " ucap Ferdinand "iyaa" balas Ariani. Ariani mendapat info dimana para anak buah itu berkumpul dan mendatangi nya, Ariani bermaksud mengalihkan perhatian Mereka, sementara itu Ferdinand dan pengawal pengawal nya mengevakuasi keluarga keluarga itu keluar dari perumahan.
Ariani pun tiba di lokasi yang dia maksud, dia merekam semua kegiatan di tempat itu secara sembunyi sembunyi , namun ternyata salah seorang melihat Ariani, dan cepat Ariani menelpon Ferdinand. "Sekarang" ucap nya. "heii, siapa disana" , Ariani pun lari meninggalkan tempat itu, tak disangka dia menabrak sebuah kayu balok dan membuat kepala nya berdarah namun dia tak perduli dan dia sempat terjatuh kakinya terkilir, namun ia tetap paksakan untuk terus lari "sedikit lagi Ariani" ucapnya sambil menahan sakit dan tiba lah dia disebuah tanah kosong. "mau kemana lagi sekarang kamu nona" ucap salah seorang pria kekar , namun Ariani hanya tersenyum puas,, tak lama Kemudian muncullah pengawal pengawal pribadi yang tadi disewa Ferdinand yang berjumlah 30 orang mengelilingi Ariani dan 4 orang pria kekar yang tadi mengejar Ariani.
"Nona tidak apa2" ucap Taufik supir Ariani yang dengan cepat menghampiri nya. "aku tidak apa2 " ucap Ariani ,"astaga kepala anda berdarah nona" ucap Taufik kaget dan dengan cepat Taufik memapah Ariani, saat tiba di dekat mobil, Ferdinand yang menungu langsung menghampiri Ariani "ada apa ini?" , tanya Ferdinand "astagaa Ariani" ucap Ferdinand kaget melihat kepala Ariani berdarah dan wajah nya pucat "biar saya yang bawa kamu ke rumah sakit" lanjut Ferdinand, "nggak usah fer,,,, belum sempat menyelesaikan ucapan nya kepala Ariani terasa sangat sakit dan diapun langsung tak sadar kan diri.