Saga bangun tidur terlebih dulu dari Alisa. Ia memandangi wajah cantik sang istri. Betapa beruntung dirinya diberikan oleh Tuhan seorang bidadari sebaik Alisa. Kemudian, ia membenarkan anak rambut wanita itu yang luruh menyentuh mata.
Terpesona akan kecantikan Alisa, hingga membuatnya rela melakukan apa saja. Di saat orang tuanya tak setuju dengan cinta mereka, Saga akan tetap bertahan dan yakin bahwa semuanya akan indah di waktu yang tepat.
Alisa mulai menggeliat-geliatkan tubuhnya di atas ranjang. Perlahan-lahan matanya mulai terbuka. Ia pun menyapa Saga, sang suami yang lebih dulu terbangun.
"Selamat pagi," sapa Alisa.
"Selamat pagi juga istriku yang cantik." Alisa tersipu malu. Saga tersenyum melihat ekspresinya.
Hari ini mereka berdua ingin mengurus pembuatan pasport dan visa keberangkatan ke luar negeri. Baru kali ini, Saga bisa berlibur sejenak dari hiruk pikuk pekerjaannya. Tentu saja bersama dengan istri tercinta. Sekaranglah saatnya berbulan madu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者