webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · 奇幻
分數不夠
402 Chs

Bab 189 - Organisasi Dunia Bawah Part 4

Reza masih marah sekali, tetapi ketika dia merasakan kekuatan tak menyenangkan dari Arman, dia tahu dia bukan tandingan. Reza lantas menggemeratakkan giginya, sebelum menjawab.

"Iya."

"Jika kamu bersedia menjadi bawahan ku yang setia, aku akan membantumu menghilangkan kutukan mu itu."

"Kutukan?" Reza yang mendengar apa yang dikatakan Arman bingung. Apa maksud orang ini? Kutukan apa? Arman yang melihat reaksi Reza, menyadari bahwa Reza tidak tahu bahwa dia dikutuk. Jadi Arman mengulangi apa yang dia katakan.

"Aku akan membantumu mendapatkan kapasitas ruang internal yang lebih tinggi." Sekarang itu adalah sesuatu yang Reza mengerti. Sejak dia terbangun di distrik barat tiga tahun lalu tanpa ingatan, dia selalu diejek karena kekurangan Aura. Dia bahkan tidak bisa menggunakan tehnik Aura yang paling sederhana. Jadi mendengar apa yang dikatakan Arman membuatnya bingung namun bersemangat.