webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · 奇幻
分數不夠
402 Chs

Bab 152 - Misi Pencarian Part 2

Party New Riding lantas pergi untuk berbicara dengan para pemburu yang melihat mayat ogre gunung. Pertanyaannya menjadi lebih lancar dari yang diharapkan, karena para pemburu sangat proaktif dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh Rini dan Dewi. Ketika para pemburu menunjukkan kepala ogre gunung, giliran para pria yang memeriksanya.

Sementara para pria memeriksa kepala, Arman memperhatikan sesuatu yang aneh dengan kepala itu. Arman tidak mengatakan apa yang dia temukan, karena dia merasa ada sesuatu yang salah. Ketika ketiganya selesai memeriksa kepala, mereka berterima kasih kepada para pemburu dan pergi.

Ridho lalu memberikan secarik kertas kepada Arman dan yang lainnya

'Lebih baik kita bicarakan di luar Desa' Ketika Arman dan yang lainnya membaca ini lantas mengerti dan langsung menuju ke luar desa. Kini mereka jauh dari desa, Irwan dan Ridho memastikan apakah mereka diikuti dengan menggunakan mata Aura.