webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · 奇幻
分數不夠
413 Chs

Chapter 20: State of Panic

Oleh: Manggala Kaukseya

Semenjak kami tak berjalan kaki, melainkan menaiki kendaraan (Ah… aku benar-benar tak boleh memanggil temanku sendiri dengan sebutan ini), mencapai Iskandaria, lebih tepatnya Kristal Buana Inn, yang begitu mewah, hingga kami menyebutnya sebagai hotel, tidaklah memakan waktu yang lama.

47 km perjalanan dengan Dakruo dan kedua si Bewok yang bergerak secepat 60 km/jam rata-rata, jelas hanya memakan waktu 47 menit.

*Bam!*

Aku benar-benar harus mengontrol diriku, bahkan pintu yang terlihat masih sangat baru ini sampai aku dobrak meski tak sama sekali dikunci.

"T-tuan Manggala? Ada apa?"

Lissa tampak benar-benar kaget dan kagok melihatku berjalan dengan tegas ke arahnya yang seperi biasa berdiri di meja resepsionisnya.

Dia tidak tidur apa? Ini lewat jam 12 malam loh.

"Sa, kamu paham apa soal kehamilan?"

Nada yang keluar dari mulutku terkesan membentak, seakan aku meremehkannya tanpa ia berucap pernyataan apapun di hadapanku.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者