setibanya di rumah kakek.
aku melihat ke arah dapur nenek masih saja mengipas ngipas tungku terus menerus,sambil memanggil nama anak yang hilang itu,
*niaaaaaaa...
niaaaaaaa .....gera balikkk...kata nenek sambil terus memutar telor dan memgipasinya.
mata nenek pucat,mungkin karena asap nya makin banyak,sesekali nenek mengucek matanya karena merasa perih, asap itu semakin mengepul bergelombang,nenek pun jadi terbatuk batuk,kasiahan sekali nenek.
kakek yang melihat itu bukan nya istirahat dia malah mendekati nenek sambil berkata
'istirahatt lah miiiii .....nanti kakek yanng lanjutkan pintanya perintah nya lembut,
kakek mengikat tangan nya dengan tali rapiah (semacam tali plastik),lalu kakek memanggilku karena mungkin terlihat sangat menyukai dan tertarik dengan keilmuan kakek,dia menepuk pahanya memintaku untuk duduk di pangkuan nya,sambil memintaku untuk mengikat pergelangan tanganku juga menggunakan tali,lalu kakek memejamkan matanya sambil membaca :
"innna robbaka ya,lamu annaka taqumu adna min tsulusayilaili wanisfahu,watsulusahu watooifatumminaladzinan,ma-ak.
wallahu yuqodirullaila wannahar.
alima allang tuhsuhu fataaba alaikum.
fakro-u ,maa tayasaro minal quran,alimanang sayakunu mingkum mardoo, waakhorunnanyadribunaa fil ardi yabtaguna ming fadlilah,waakhoruna yuqotiluna finsabililah,wwwakhorunanfinsabililah,faqrou matayasaro ....minhu,wwaqimi ssolata waatu zakata waaqridullaha qordon hasana,
wamaa tuqodimu liaangfusikum min khoiringntajiduhu (temukan lah anak ituuu ) indallahi huwa khoiron waadzomu ajron wastagfirullah innallaha gofurueohiem
(maaf ya semua doa yang di bacakan kakek di tulis dan di baca sesuai yang di ijazahkan karena untuk mengenang)
"puter giling si giling giling duk tihang balik ka imah, raksa dugal teasna hate lembut lir ibarat kapuk, mapai caang lampu patromak,awak batu jadi gerak,panuntun saawak awak muter balik balik balik balik namah ka imah silaing,
mun aya di gunung anterkeun ku ucing,mun aya di sisi wahayangan anterkeun ku bangkong,mun aya di awang awang anterkein ku manuk,mun aya di laut anterkeiun ku kuya, mun aya di alam jin cai anterkeun muridna ku syekh arya wirata nudatar,mun di alam jin taneh anterkein ku muridna seikh gentar bumi pang jajap keun raganaa pangawasana niaa binti sumiyati sakawayana arybiqudrotilah biqudrotilah 7x
"kakekkkk kenapa begitu serius??tanya ku polos setelah beberapa saat aku merasa bosan dan lelah,kenapa kakek tidak minum dulu??
kakek tersenyum geli,"ya sudah kamu mandi dulu sana
aku masih duduk penasan
"kakekk sedang berdoa untuk anak yang hilang ?tanyaku memecah konsentrasi kakek yang berusaha khusu kembali,namun kakek seperti menghargai keingin tahuanku,
"iyaaaaa nakk....kakek ingin anak itu segera pulang,sudah tigak hari mau ke emapt hari berarti anak itu belum juga kembali,kasiahan keluarhanya,ucap kakek menjelaskan dan seperti memgajariku untuk empati,
namun bodoh nya aku kala itu hingga masih memikirkan perut ku yang mulai keroncongan.
"tapi kan bisa nannti kek setelah makan mungkin?? aku lapar sekali ....ucapku manja.
"iyaaa nak makan lah dulu ....
"kenapa kakek tidak merasa lelah dan lapar padahal kan kakek sudah sangat capeee ngobatin orang tadi,
kakek memandangku penuh kasih syaang sambil perlahan menjelaskan
"cucukuu....yaang menunggu akan merasa selalu gelisah,jangan kan tiga hari satu jam sajja kita menunggu rasa nya sangat membosankan dan tidak nyaman nak,
apalagi yang di tunggu nya anak kesayangannnya,yang pergi begitu saja,
kakek pun merasakan apa yang mereka rasa,itu namanya ilmu rasa cucuku.
"ilmu rasa itu gimana kek??
"kakek memposisikan diri seperti orang tua anak itu.
memposisikan diri sebagai kakek nenek nyaa.
memposisikan diri menjadi kepala desa yang merasa tanggung jawab saat warga nya hilang.
memposisikan diri menjadi bibi atau paman yang mencintai ponakannya,
bagini nak...
kalo kamu hilang juga hati kakek pasti gak tenang,tidak mau makan,tidak enak istirahat,gelisaaahh saja....menangis terus pastinya, kerja pun pasti kepikiran terus nak?? kalo kamu hilang kakek dan nenek mu pasti seperti mereka nak,paman paman mu juga pasti menangis,
nenek yang tiba membawa kopi pun tersenyum lalu menyuapi ku makan,tapi hatiku seperti menemukan rasa pedih,rasanya ada iba membayangkan bagaimana kalo apih kehilangan aku??pasti apih akan menangis bagai mana bila aku pergi tanpa memberi tahu ibu?ya tuhan hati ku luluh lantak membayangkan apihh menunggu ku sepanjang hari tanpa makan,tanpa minum merinding sekali membayangkan perasan ornag tua ku,
"kaaakek aku akan ikut berdoa dengan kakek boleh??apa aku boleh aku ikut memanggil nama nya lagi??
kakek hanya mengangguk.
kakek dan nenek saling berpandangan lalu mengikat kan tali rapiah kembali kepadaku,kakek membaca ulang doa nya,
dan menuntunku memanggil nama anak itu
"niaaaaaaaaa binti sumiati pulaang ...
tiban-tibaaa.....
"aku melihattt ada gambaran tipiss menari nari di pelupuk mataku,lalu aku melihat anak perempuan yang sedang menangis di area rumah besar yang terbengkalai,di sekeliling nya di penuhi ilalang ilalang yang tinggi, dan berbaris pohon jeruk bali yang rimbun,tihang tihang besar menjulang hingga aku merasa aku menjadi snagat kecil,
"kakeeeekkkkkk.....panggil ku ....
aku melihat anak sebayaku sedang menangis sendirian di sanaaaa.....
dia sedang berlari sambil menangis mencari jalan,
"dimanaaaa jawab kakek ku.
semakin aku pejamkan mata semakin terlihat jelas wajah anak itu,dia seperti linglung dan tidak tahu jalan,aku tidak mengerti apa kah ini mimpi atau nyata??
kakek yang tahu aku seperti ingin menjelaskan sesuatu pun langung menggenggam tangan ku kuat sambil berkata
"ayoooo nakkk lihatt lebih jelas lagi,kamu lihat appaa???
"ku melihat anak perempuan memakai baju berwarna kuning kek.
rok nya hijau tua dia sangat ketakutan kek....
kakekk dia memanggil nama ibuuuuu
dede pengen ke ibuuu .....dede takuuttt rintih nya begitu pilu,
bapaaaaaa..... dede takutttt.....
aa.....pengen pulangg....isak tangis nya begitu menyakitkan kek kata ku sambil menirukan suara yang di ucapkan anak itu.
"coba lihatt sekelilingnya cucuku apa ada jalan?? bagai mana ciri ciri tempat nya??
aku mencoba menguatkan penglihatan ku,aku pastikan sekeliling anak itu aku seperti kenal tempat itu,
"kaaaakekk itu seperti di dekat pohon manggis kebun kitaa di kalong sari ucapku,
"sebelah manaaa...
"ada gapuraaa hijauu kek.....
kakek terperanjat lalu menyadari bahwa aku benar benar melihat anak yang di panggil,dan tempat yang di maksud adalah rumah di dekat gapura,yang tak lain adalalah gang ke arah kampung nya.
kakek pun menepuk pundak ku dan menghentikan ku,
"sudah nakk ...sudahh...
neneeekkk .....suapin dulu cucu kitaa setelah selesai solat kita peergi ke kalong sari dan pesan kan becak yaaa ....kata kakek sambil berlalu pergi....
lalu nenek mengangguk dan aku pun makan dengan lahap namun pikiran ku melayang layang ke pada bayangan yang baru saja aku lihat
apakah kakek sudah tahu tempat itu??
apakah anak itu akan segera di temukan??