webnovel

Pembebasan Green

"Kau sangat pandai, Putraku. Ayah sangat bangga padamu."

Hadid, usia 15 tahun, ia baru saja memenangkan olimpiade bahasa Inggris. Seluruh anak buah Nadir membungkuk hormat atas keberhasilan putra tuannya tersebut.

Namun wajah Hadid tampak menunjukkan sebaliknya. Ia tersenyum samar, seolah semua penghormatan yang ia terima kurang. Seolah hadiah yang ia dapatkan tidak ada artinya.

"Kenapa Ibu tidak ada di sini, Ayah?" tanya Hadid. Bola matanya mengedar, dan dia tidak menemukan sosok ibunya itu di pesta tersebut. Padahal ayahnya membuat pesta itu untuk dirinya, namun sang ibu malah tidak ada di pesta itu.

"Maafkan aku putraku, ibumu sedang tidak enak badan. Jadi ibu memutuskan beristirahat saja," bohong Nadir. Entah ini sudah menjadi kebohongan yang ke berapa, ia sudah melakukannya bertahun-tahun agar hati putranya tidak terluka.

"Apanya yang bisa dibanggakan?" Wanita dengan gaun merah marron itu melipat kedua tangannya di dada.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者