webnovel

ANJELINA : QUEEN AND MAFIA

Ini kelanjutan dari Buku Ana And Book of Secret ... aku pisahkan tersendiri ... Anjelina perempuan spesial dengan banyak keturunan di darahnya. Dan kini mewarisi klan Mafia Italia ... bagaimana kehidupannya sebagai Ratu kecantikan, Mafia juga? dan lika-liku kisah cintanya, adakah lelaki mampu meluruhkan hatinya? ... di baca saja dijamin seru ...

pangeran_Biru · 现代言情
分數不夠
18 Chs

Bagian Empat Belas

JALAN-JALAN KE ONSEN DAN BERKUNJUNG KE KEDIAMAN AKIO ....

Semua saling pandang melihat adegan itu, tapi tak bisa membantahnya ada aura yang membuat semua orang agak merinding di balik wajah cantik dan imutnya. Muka Akio semakin memerah, ketika kakaknya itu memperlihatkan fotonya berbagai pose berkosplay ria dengan berubah menjadi perempuan yang cantik dan seksi.

"Bagaimana ...cantik kan ?" katanya, sambil mengerakan alisnya, kepada Raka.

"Iya juga sih! cantik dan seksi !" jawab Raka santai. Muka Akio memerah karena malu. Dan merebut ponsel dari tangan kakak perempuannya.

"Sorry, pengantinnya sudah datang !" katanya. Dan memang sepasang pengantin sudah berganti baju, dari kimono ke baju pasangan pengantin moderen.

Semua tamu takjub, melihat baju pengantin perempuan yang trasparan. Dari jauh memang tidak kelihatan, tapi bila dari dekat terlihatlah bagian dadanya. Sedang bawahannya dressnys agak ketat, sehingga betuk tubuhnya yang sintal terlihat. Sementara lelakinya justru lengkap menggunakah jas. Konon kata Akio, tubuh saudaranya itu bertato naga di tubuhnya.

Semua bertepuk tangan, seperihya semua tamu sudah tahu sifat dari pasangan pengantin itu. Jadi mereka biasa saja, dan bertepuk tangan. Mereka kini berada di atas panggung. Sang pengantin pria lalu memberikan pidato, selamat datang dan terima kasih atas ke hadirannya. Dan seterusnya menceritakan bagaimana dia bertemu istrinya itu. Setelah selessi, keduanya melempar bunga pengantin yang tadi di bawa pengantin perempuan. Ternyata ada seorang lelaki yang mendapatkannya.

Kemudian di lanjutkan dengan pemotongan kue penganti, 7 tingkat yang berkesan mewah. Dan membagikannya. Terakhir keduanya memegang gelas anggur dan bersulang dengan para tamu. Di akhiri dengan pesta dangsa, di mulai dengan kedua pengantin dan kemudian yang lainnya.

Setelah itu kami pun kembali ke hotel. Pesta belum lah usai, karena malamnya kami pun menuju ke sebuah klub mewah, milik saudara sepupu Akio. Kami menggunakan pakaian bebas. Aku mencoba memakai baju yang aku beli dari mall di Harajuku. Aku suka sekali dengan gaya fashionnya, punya khas sendiri. Dan yang penting bisa di padu pandankan dengan yang lain.

Sedang yang lain malah berpakaian bermerek, mungkin hanya Martina, William dan Albert saja yang memakai pakaian yang sama. Memang pakaian ini cocok buat jalan-jalan bukan buat pesta. Tapi dengan aksoris tas mewah bermerek dan lainnya jadi terlihat berbeda.

Kami menuju bis dan berangkat menuju ke tempat tujuan. Klub hiburan ini berada di kawasan elit Jepang. Dan ada 4 lantai. Kami di sambut oleh Akio yang sudah menunggu di depan pintu samping klub. Kami tidak lewat depan. Ternyata klubnya besar dan ada psnggung besat di sana. Tempat para DJ atau bintang tamu unjuk kebolehan, bisa band, penyamyi dan lainnya. Kami di bawa ke lantai dua di sebuah ruangan yang bisa melihat ke bawah.

Para tsmu pun sudah banyak berdatangan. Para pelayan membawa makanan yang sangat enak rasanya dan minuman.

"Kita tak akan lama di sini !" ujarnya,

"Kenapa ?" tanya Zalena heran.

"Lo tahu kan pakaian perempuannya aja begitu? dan kali ini acaranya akan lebih parah! ya dia kan ... akan ada pertunjukan yang seperti itu !" jawabnya.

"Serius ?" tanya Marcello tak percaya. Akio menunjuk ke bawah, Semua tertegun, di bawah ada tarian seksi dari para wanita, musik bergema. Mereka memakai baju tapi tak lama satu persatu di buka di hadapan penonton.

"Sudah gue bilang kan? ini baru awalhya saja !" ujar Akio teraenyum

"Oh iya, gue minta maaf atas nama kak Mayumi atas tindakan waktu itu !" katanya menunduk ke arah Raka.

"Santai saja, gue itu juga sering mengalami hal yang sama !" jawab Raka, Akio menatapnya heran.

"Maksudnya ?" tanyanya.

"Lo tahu kan gue seorang Mermaid? nah di antaranya ada teman gue yang sama Mermaid tapi dia cowok loh! punya kelakuan yang hampir sama dengan kakak lo !" katanya sambil memperlihatkan foto teman-temannya. Akio tertegun.

"Apa semua Mermaid itu mempunyai bentuk tubuh seperti lo ?" tanyanya.

"Ya, kekar dan gagah ?" Raka tersenyum dan mengangguk.

"Tentu saja, kami belajar renang sejak kecil! maka tak heran, semakin kuat tangan dan kaki yang berubah menjadi sirip! maka kecepatan berenang kita pun sama dengan berlari di daratan! karena berenang dan menyelam di air itu susah! ada tekanan daya dari dalam air! Mermaid itu kan setengah manusia dan ikan, maka kami menggunakan kedua tangan dan sirip untuk berenang! berbeda dengan ikan, seberat apapun mereka akan terlihat ringan dan cepat untuk berenang !" jelas Raka kenapa rata-rata para Mermaid man mempunyai fisik seperti itu. Semua pun menjadi tahu dan mengerti.

"Berbeda pula bila seorang Mermaid yang sudah cukup lama di daratan! dengan mermaid yang selalu hidup di dalam air! Aku punya keturunan langsung dengan Raja lautan Neptunus! keluargaku mempunyai kekuatan khusus untuk bisa hidup di dalam air dan daratan !" lanjutnya.

"Apa bedanya dengan ... Siren ?" tanya Zalena, semua tertegun dengan pertanyaannya.

"Kok lo tahu sih ?" tanya Alena heran. Zalena terdiam cukup lama.

"Kakek gue dulu memelihara Siren yang di belinya dari seseorang dengan harga mahal !" jawabnya, semua terkejut, termasuk Raka.

"Sorry Raka, itu cerita lama atau dulu sekali ketika kakekku masih muda! jangan khawatir setelah itu dia melepaskannya karena kasihan! dan setiap malam selalu bernyanyi dan kesannya merinding banget !" katanya, Raka tersenyum.

"Gue rasa itu tindakan yang baik dengan melepaskannya! pertama Siren adalah sejenis Mermaid tapi dia tipikal pengganggu manusia! dengan nyanyiannya dia bisa mengundang Siren lain untuk datang, di pastikan tempatnya tidak jauh dari laut! kedua nyanyian Siren bisa menghipnotis siapa pun yang mendengarnya untuk melakukan apa pun yang dia suka !" Raka kemudian berdiri.

"Gue juga punya darah Siren di tubuhku! karena kakekku juga mermaid menikahi Siren! bukan kakek buyutku Neptunus ya! aku akan memberikan contoh nyanyian Siren! biasanya Mermaid itu tidak pandai bernyanyi suaranya sumbang! hanya keturunan dan Siren sendiri mempunyai suara bagus dan indah! nenekku, awalnya juga lelaki sekarang menjadi perempuan, dia mempunyai kemampuan bernyanyi yang di akui dunia sihir dan muggle! tak ada yang menurun di antara saudara nenekku kecuali gue !" Katanya. Dan tak lama Raka bernyanyi ala Siren.

Semua tertegun, suara merdu sekali! nyanyiannya lembut tapi efeknya luar biasa. Nyanyian itu mulai menyebar keseluruh klub malam.

"Lihat !" seruku, semua serentak menoleh ke arah area bawah. Semua berhenti bagai menjadi patung, dan suasana mendadak sepi.

"Apa yang terjadi ?" tanya yang lainnya.

"Itulah nyinyian Siren !" Raka melangkah ke sebuah sudut dan mengambil sesuatu dan memberikan kepada Akio.

"Info lo beneran! ini kamera yang di pasang kakak lo !" katanya.

"Sepertinya bila kita belum menjadi pasangan! dia akan melakukan apa pun untuk kita bersatu !" ujar Raka.

"Yah, memang begitulah dia !" jawab Akio.

---------------------------

"Lalu bagaimana dengan yang di luar ?" tanya Akio.

"Gampang gue tinggal menjentikan jari! sepertinya kakak lo ada di sekitar sini! lo mau gue perintahkan, agar jangan mengganggu kita ?" tanya Raka, Akio terdiam dan mengangguk setuju. Raka tersenyum.

"Oke !" jawabnya tak lama dia menjentikan jarinya, dan semua kembali seperti semula. Seakam tak terjadi apa pun.

Tak lama kami pun pulang ke hotel, karena acaranya sudah mengarah ke yang dewasa. Kami istirahat di hotel, katena besok kami bersiap untuk ke Hotel Onsen. Rencananya kami akan naik kereta api yang super cepat yaitu Shinkansen, dan kemudian di lanjut kereta lebih biasa menuju ke daerah gunung Fuji. Pagi-pagi kami sarapan di bawah tanpa di duga Mayumi kakak Akio datang semua terkejut.

"Hallo, bagaimana sarapannya enak ?" tanys ramsh. Kami mengangguk.

"Di sini semua makanannya enak dan lezat! apa hotel ini punya anda ?" tanyaku, dia tertawa.

"Waw, kamu hebat! aku dengar di antara kalian ada klan Mafia lain? aku tahu dia berteman dengan bukan orang sembarangan! sejak awal pulang dia sudah berubah! pasti itu ada yang mempengaruhinya !" katanya. Alena memperkenalkan dirinya dan kemudian yang lainnya, termasuk aku.

"Begitu ya! apa benar kalian berteman? kalian kan, mempunyai latar belakang klan berbeda! dan sudah barang tentu suatu hari nanti kalian akan mewariskan menjadi pemimpin klan! bagaimana jadinya nanti ?" tanyanya duduk dengan kami.

"Kalau aku sih! karena tahu siapa semuanya! jadi kita tak akan mencampuri urusan pribadi kami! walau suatu saat kita menjadi seperti itu tal masalah !" jawab Alena.

"Aku juga, tak masalah kok! masing-masing punya wilayahnya sendiri !" tambah Zalena. Sedang Marcello hanya mengangguk saja.

"Ya betul, kami berteman karena mempunyai latar belakang yang sama di sekolah! kami memang bukan orang biasa! bila suatu saat nanti kami menjadi penerus klan! itu karena sudah jalan kami dan keputusan klan sendiri, jadi kami harus melaksanakan tugas itu! itu sebenarnya hanya pekerjaan sama seperti lainnya misal di kantor dan perusahaan! sedang pertemanan adslah urusan pribadi kami di luar itu !" jelasku. Mayumi menatapku dan tersenyum kepads semuanya.

"Akio, awalnya tidak mau menjadi penerus klan! dia ingin menjadi orang biasa saja! tapi kemarin dia bersedia untuk itu! kami semua terkejut! maklumlah dia anak bungsu! apa pun akan di kabulkan, ketika dia tidak imgin maka itu pun di serahkan kepadanya! karena mungkin menurut Akio toh sudah ada aku dan kakak lelaki yang akan meneruskannya! maka dia pun memutuskan pindah ke luar negeri! karena di sini tak nyaman dan semua orang tahu siapa dia !" jawab Mayumi tentang Akio, semua terdiam.

"Tapi syukurlah, dia bisa belajar banyak dari pertemanan kalian! aku yakin di tangan kalian klan Mafia akan berubah! terus terang, kami sampai saat ini tidak mau mengganggu wilayah lainnya dan menghormati kekuasaan klan Mafia lainnya! oh iya kalau boleh tahu mereka siapa ?" tanya Mayumi menunjuk Raka dan lainnya.

"Oh iya, kemarin kami hanya mengenalkan diri kami saja! yang ini ..." aku menunjuk Martina dengan yang lainnya.

"Adalah temanku dari Miss Teen Amerika !" kataku. Mayumi terkejut.

"Oh aku juga menontonnya! kamu juara satu dan yang ini juara utamanya kan ?" tanyanya, aku mengangguk.

"Betul, Martina Miss Ohio dia pemenangnya dan akan mengikuti Miss Universe di Bangkok Thailand tahun depan! sedang aku Miss Las Vegas juara Pertama akan mengikuti Miss World di Tokyo Jepang sama juga tahun depan, hanya bulannya berbeda !" jawabku, Mayumi mengangguk.

"Sedangkan Raka dan lainnya adalah bagian dari keluargaku !" kataku, dia tertegun. Aku pun memperkenalkan mereka semua.

"Waw ... itu luar biasa !" katanya.

"Ehem ... aku tunggu di stasiun eh malah masih di sini !" tiba-tiba Akio muncul. Semua terkejut.

"Maaf !" seru kami semuanya.

"Tidak apa-apa masih ada waktu kok !" katanya tersenyum setelah tahu ada kakaknya Mayumi. Kami pun pamitan kepadanya, dia tak keberaran.

-----------------

Tak lama kami sudah berada di stasiun Tokyo dan langsung masuk ke dalam kereta Shinkansen, kami berada di dua gerbong kereta. Semua memperhatikan kami, mungkin ini orang asing terbanyak yang pernah mereka lihat. Seperti rombongan saja.

Tak lama kami sudah sampai di tujuan, perjalanannya sangat menyenangkan. Kami kemudian naik kereta kedua, tapi terlebih dahulu kami membeli Onigiri di sebuah toko di stasiun dan memborongnya beraneka rasa beserta minumanya. Pemandangan kali ini lebih bagus, bukit, sawah, hutan dan lainnya. Akhirnya kita sampai ke tempat tujuan, sebuah bis besar sudah menunggu kami untuk berangkat ke tempat tujuan. Jaraknya satu jam dari stasiun.

Ketika sampai kami tertegun karena, hotelnya perpaduan bangunan moderen dan juga tradisional. Kami di sambut para staf hotel dengan pakaian tradisional. Kami di berikan teh hijau sebagai ucapan selamat datang dan juga cemilan manisan. Kami duduk di sebuah restoran. Dengan taman nuansa Jepang yang kental ada kolam ikan Koi dan juga pancuran bambu yang berbunyi.

Setelah puas kami di bawa ke kamar masing-masing, kali ini sekamar berdua. Lagi-lagi nuansanya tradisional, lantainya tatami kursi dan tempat tidur Futon. Ada kamar mandi yang moderen, televisi, AC bisa hangat atau dingin, dan balkon menghadap bukit dan sungai. Karena ini hotel Onsen atau pemandian air panas maka itu tujuan utama kita kesini. Di kamar, di lemarinya kami mendapat yukata lagi warnya biru dan coklat untuk lelaki, termasuk sendal khusus. Oh iya semua sepatu kami di simpan khusus, jadi di area hotel ada sandal khusus.

Kami pun memutuskan berendam untuk melepas lelah setelah tadi di perjalanan. Aku dan para perempuan memutuskan berendam di outdoor. Oh iya di sini bangunannya berlantai empat.

"Wow ... !" seru kami ketika tiba di Onsen yang outdoor. Pemandangannya dari jauh adalah gunung Fuji. Kami sebenarnya berada di kaki gunung Fujinya. Airnya hangat tidak terlalu panas, jadi berlama-lama pun kayaknya tidak apa-apa dan itu cukup bagi kami semua.

"Ini pengalaman yang luar biasa !' ujar semuanya. Kami pun tertawa.

"Sayang ya, tak bisa bawa ponsel !" setu yang lain.

"Ayolah, apa perlu kita selfi setengah telanjang !" ujar Sarah. Kami memamg hanya menggunakan handuk saja, ketika berendam.

"Habisnya, suasana bagus banget !" tunjuknya, harus di akui ini indah banget.

"Tapi ada balkon khusus kan yang terlihat ini semuanya ?" kata seseorang, mereka pun baru sadar.

"Ya udah, setelah berendam kita foto-foto dulu !" ujar Zalena.

"Anjelina, bagaimana si pembully itu ketika lo ada di sini ?" tanya Alena, aku tersenyum.

"Rame lah! mereka hanya jalan-jalan ke Perancis dan Italia saja! sedang kita keliling dunia dong! setiap foto gue upload! selalu trending topik di media sosial !" jawabku.

"Bagus lah, biar tahu rasa! orang begitu sih, suka tak mau kalah !" ujar Alena, aku mengangguk.

Tak lama kami pun menyudahi acara berendam, lalu mandi dan berganti baju. Dan kami pun berfoto ria, dengan pemandangan sore yang indah sekali. Aku pun memperlihatkan foto-foto yang aku upload, Aku pun panen suka dari para netizen, dan semua pun tak mau kalah. Tapi memang pose berbeda, dan banyak yang suka juga. Kami tertawa senang.

"Sedang pada ngapain nih ?" tanya para cowok.

"Rahasia dong !" jawab kami kompak, dan tertawa.

"Alah, gue tahu kok! kalian sedang berfoto ria ?" ujar Marcello santai.

"Kita juga sama dong !" kata William memperlihatkan foto jalan-jalan kami. Semua pun tak mau kalah.

Bersambung ....