"Sa, lepas. Aku mau tata barang-barang buat di bawa besok." Ucap Lily yang entah untuk yang ke berapa kalinya malam ini. Baru saja Angkasa bertamu dan mengganggu aktivitas Lily yang sedang bersiap untuk pergi, kini Angkasa tidak mau melepas sedetikpun tubuh Lily dari pelukannya.
"Aku kan lagi isi energi. Nanti kalau aku kangen gimana, kamunya jauh gitu." Lily tersenyum simpul, padahal Lily hanya mengirimkan Angkasa sebuah pesan singkat tentang kepergiannya. Lalu dalam sepuluh menit Angkasa sudah di sini memeluknya terus-menerus.
Lily tersenyum simpul, lalu berbalik menatap wajah lelah namun tetap tampan yang Angkasa miliki ini. Angkasa masih memeluk pinggangnya, enggan melepaskan Lily. Kini tangan kanan Lily sudah mengusap-usap rahang tajam yang Angkasa miliki. Halus, sepertinya Angkasa baru saja mencukurnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者