"Benarkah?!" Mesya tersenyum lebar, "Kak David, tidak jadi pergi?!"
Arumi menganggukan kepalanya.
"Iya, Sayang," jawab Arumi.
"Tapi, apa alasannya, Bu?" tanya Mesya.
"Alasannya, karna perang sebentar lagi," jawab Arumi.
"Maksudnya?" Mesya masih tidak mengerti dengan ucapan ibunya.
Perlahan Arumi menceritakan alasan dia membatalkan kepergian David ke luar negeri. Hal ini dikarnakan kedatangan Wijaya tadi.
Mereka takut jika David pergi, maka mereka akan kehilangan satu kekuatan, dan tidak mampu melawan Wijaya.
Keluarga mereka memang tidak bisa dibunuh oleh orang lain, tapi keluarga Wijaya bisa dengan mudah membunuh keluarga Arumi. Namun sebaliknya, Arumi tidak bisa membunuh keluarga Wijaya.
Wijaya satu level di atasnya, karna dia keturunan pertama dari keluarga Diningrat, sementara Arumi adalah keturunan kedua, karna ayahnya sudah meninggal.
Satu-satunya cara untuk mengalahkan pamanya, hanya dengan merebut kitab itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者