SERATUS DUA BELAS

Keadaan sudah mulai tenang, seluruh keluarga sudah kembali ke tempat mereka dan Aluna bersama Kynan memilih untuk beristirahat.

"Kak, bagaimana denhan Vania?" tanya Aluna saat mengingat tentang Vania. Beberapa hari ini dia sama sekali tidak mendengar tentang Vania, apalagi saat Aluna sadar dia sudah berada di kamar hotel dengan Kynan di sampingnya.

"Entahlah, dia berhasil kabur." Bohong Kynan, Kynan tidak berani melihat ke arah Aluna. Dia masih sibuk dengan ponselnya, karena jika dia melihat ke arah Aluna kebohongannya pasti akan segera diketahui.

"Kabur? Bersama dua orang itu?" Kynan kembali mengangguk. Kynan meletakkan ponselnya dan berbaring menghadap ke arah Aluna.

"Sudah, jangan terlalu memikirkan kejadian buruk kemarin. Yang terpenting sekarang kamu sudah selamat dan bisa berkumpul dengan kami lagi." Aluna tersenyum dan ikut berbaring. Mereka saling berhadapan, Kynan membetulkan rambut Aluna yang menutupi wajahnya.

"Terimakasih sudah mau datang menolongku,"