"Ya Tuhan, segitu bencinya Abighail sama aku," ucap Ana di dalam hatinya.
"Ana. Kamu juga makan silahkan. Kok malah bengong gitu si?" tanya Mamah Abighail.
"I... Iya Mah. Ini aku mau makan kok."
"Yaudah, makan yang banyak ya."
"Iya Mah."
Sekarang mereka semua makan malam bersama dengan Ana di satu meja makan. Dan keadaan di meja makan saat ini sangat sunyi. Tidak ada topik pembicaraan yang di bahas selama mereka semua makan. Hanya ada terdengar suara garpu dan sendok yang saling bersautan di atas piring mereka masing-masing. Hingga akhirnya makan malam selesai dengan nuansa yang sangat hening seperti orang yang sedang marahan.
"Aku udah nih Mah, kak, makannya. Aku mau ke kamar dulu ya."
"Abighail. Tunggu."
Tiba-tiba saja Ana memanggil Abighail dan menghalanginya untuk pergi ke kamarnya.
"Ada apa lagi si kak?"
"Abighail. Mamah ga pernah loh ngajarin kamu bicara seperti itu."
"Maaf."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者