webnovel

ALONE WITHOUT PARENTS

Semenjak perceraian kedua orangtuanya, Aneska tinggal bersama kakak kandung dan kakak iparnya. Keadaan bukannya membaik, justru kehidupan Aneska semakin menderita. Perilaku seorang kakak ipar kepadanya seperti perlakuan seorang Ibu tiri kepada anak tirinya. Membuat Aneska tumbuh menjadi seorang gadis yang tomboy. Namun wajahnya yang sangat cantik membuat dirinya disukai oleh banyak laki-laki. Namun rasa trauma Aneska yang diberikan oleh orangtuanya sendiri membuat Aneska tidak pernah membuka hatinya untuk laki-laki. Dan semua laki-laki menyerah untuk mendekatinya. Kecuali satu orang laki-laki yang terus berjuang untuk mendapatkannya. Tetapi tetap saja, sedikit kemungkinan untuk lelaki tersebut dapat diterima oleh Aneska. Berbagai cara sudah dilakukan oleh lelaki tersebut. Mulai dari dirinya yang berusaha untuk bisa berteman dengan Aneska sampai menjadi seseorang yang selalu ada di saat Aneska dalam kesusahan. Sampai pada akhirnya ketika Aneska sudah terlalu menderita dengan kehidupannya bersama kakak iparnya, hanya lelaki tersebut yang ada di sampingnya. Membuat Aneska merasa dilindungi oleh lelaki tersebut. Lambat laun akhirnya Aneska menerima keberadaan dan hati leleki tersebut yang sudah diberikan kepada Aneska sejak lama. Kehidupan berumah tangga yang sangat ditakuti oleh Aneska selama ini ternyata adalah sebuah kesalahan besar. Menikah dengan lelaki yang telah menyukainya terlebih dahulu membuat Aneska hidup bahagia tanpa ada suatu masalah yang membuat mereka berdua bertengkar hebat. Mereka menjadi keluarga yang harmonis sampai salah satu di antara mereka lebih dulu meninggal dunia.

Arummsukma · 青春言情
分數不夠
404 Chs

Rencana Jahat

"Kalo gitu saya ke bank dulu ya sebentar kak. Assalamualaikum."

"Waalaikumsallam, hati-hati ya."

Raka segera pergi ke bank untuk mengambil uangnya. Raka tidak bisa mengambil uang hanya melalui mesin atm saja. Karena jumlah uang yang akan di ambil sangat banyak.

Ketika Raka ingin keluar dari rumah sakit, Raka bertemu dengan kak Ana. Ternyata kak Ana masih ada di rumah sakit dan sedang memata-matak Abighail dan yang lainnya.

"Kak Ana. Ngapain kak Ana di sini?"

"Terserah gau dong. Gua mau di sini kek, dimana kek. Itu semua bukan urusan lu kan."

"Terserah."

Ketika Raka ingin pergi, kak Ana menahan Raka dengan memegang tangannya.

"Sebentar. Aneska itu mau di operasi kepalanya ya? Gua si yakin, kalo orang yang operasi kepala itu pasti ga akan selamat. Udah pasti dia bakalan mati."

"Jaga ya ucapan kak Ana. Biar gimana pun Aneska itu kan ade iparnya kakak."

"Ade ipar gua? Sorry. Selama ini gua ga pernag nganggap dia itu sebagai saudara gua. Apa lagi ade ipar gua. Ga banget deh."

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者