webnovel

Aku,Kamu Dan Dirinya

Langit seorang putra dari keluarga kaya dan terpandang, dia jatuh cinta pada pengasuh sekaligus penjaganya. mereka harus berpisah karna langit belajar di luar negri, saat ia kembali sebuah hal membuat langit, keadaan rumah berubah drastis menjadi kacau.

Kritt_Amnuay_korn · 奇幻言情
分數不夠
5 Chs

bab 4 saat aku tahu dia yang kamu cintai

Nara berada di taman, banyak kelopak bunga berjatuhan dari atas. Nara dan Langit saling menatap, Langit tersenyum pada Nara.

"Apa ini semua? bukankah kamu sedang mengerjakan tugas?" Tanya Nara

" Tugas yang aku kerjakan adalah ini, menyiapkan kejutan untukmu. Nara masih terlihat sedih, aku ingin menghibur Nara dan yang aku pikirkan hanya ini. Apa Nara suka?" Tanya Langit.

"Aku suka, ini menghibur aku. terimakasih." Ucap Nara

Langit tersenyum pada Nara yang menatapnya.

Hari ke hari, mereka lalui dengan kebersamaan dan kebahagiaan.

Nara masuk ke kamarnya, ia mendapati kamarnya banyak bunga-bunga di tempat tidur dan banyak boneka di sekitarnya.

Nara membalik dan melihat Langit yang tersenyum padanya.

"Kali ini untuk apa?"Tanya Nara.

"Aku mencintai kamu, Nara."Ucap Langit sambil tersenyum.

Nara terlihat terkejut mendengar itu, Ia menatap Langit yang mendekat padanya.

"Ayah mengajak kita jalan-jalan,Ayo!."Ajak Langit

Langit menarik tangan Nara dari sana.

Tak lama, mereka berada di depan pintu rumah. Tuan Eza dan yang lain sudah menunggu mereka berdua.

Mereka pergi dari sana dengan rasa bahagia dan semangat, Hari yang cerah dan terdengar suara ketawa dari dalam mobil mereka.

Tujuh tahun kemudian

Di rumah, semua orang sibuk mempersiapkan pesta ulangtahun Nara.

Di luar sebuah motor sport biru terparkir, pengemudi memakai seragam sekolah. Ia melepaskan helm yang ia pakai, ia adalah Langit.

Langit berusia tujuh belas tahun, Ia jalan masuk ke dalam rumah lalu menghampiri semuanya.

Langit menjadi seorang pria yang keren, tampan, dengan sikap yang ceria, ramah dan selalu terlihat bahagia .

"Hai mah, hai semuanya."Sapa Langit dengan ramah

"Hai putra mamah, gimana sekolahnya hari ini?" Tanya nyonya Rahma.

"Menyenangkan dan aku sangat merindukan Nara. Dimana Nara?"Ucap Langit sambil tersenyum.

"Tadi dia di kamarnya, coba kamu kesana saja.!"Ucap nyonya Rahma

"Baik, terimakasih mah."Ucap Langit

Langit bergegas menuju ke atas dan jalan ke arah kamar Nara.

Langit perlahan sampai di depan kamar Nara, Pintu kamar Nara sedikit terbuka lalu perlahan Langit mendekat dan membuka pintu kamar. Seketika ekspresi di wajah Langit berubah menjadi sedih, marah dengan apa yang ia lihat.

Langit melihat dengan jelas wanita yang ia cintai bermesraan dengan kakaknya, yaitu Lintang. Keduanya tak menyadari kehadiran Langit, tak dapat berkata atau melakukan apapun itu yang terjadi pada Langit sekarang, dirinya hanya di penuhi oleh kecewa dan rasa marah.

Terdengar suara handphone, keduanya berhenti dan melihat ke arah suara handphone berasal dan mereka terkejut saat melihat Langit melihat mereka, kedua tangan Langit mengepal erat menahan amarahnya.

Nara menyadari Langit marah, ia menjauh dari Lintang.

"Langit,"Ucap Lintang yang masih terkejut

Langit pergi dari sana, Nara bergegas mengikutinya.

Nara menahan tangan Langit, mereka tepat di dekat Tangga.

"Langit, dengarkan aku dulu,"Ucap Nara mencoba menjelaskan.

"Lepaskan tanganku.!"Ucap Langit tanpa menatap Nara.

"Aku akan jelaskan semua, tadi,,."Ucap Nara terhenti

"Diam!!"Bentak Langit penuh amarah.

Bentakan Langit begitu keras ,semua terkejut dan sebuah lampu tiba-tiba pecah, membuat yang lain semakin terkejut dan takut.

"Aku sangat marah dan kecewa sama kamu, Nara."Ucap Langit menatap Nara dengan tatapan penuh rasa kecewa.

"Aku tahu, karna itu dengarkan aku dulu."Ucap Nara.

Langit menarik tangannya yang di pegang Nara, namun hal itu membuat Nara sedikit terdorong dan membuat dia kehilangan keseimbangan.

Nara akan jatuh dari tangga, semua yang melihat terkejut dan takut melihat Nara yang akan jatuh. Langit menatap Nara membuat Nara melayang diam seakan ada yang menahannya, tatapan Langit begitu fokus seakan matanya yang menahan Nara.

Langit merangkul dan menarik Nara, keduanya saling menatap. Langit melepaskan Nara lalu pergi dari sana dengan rasa amarah.

Langit membawa motornya dengan kecepatan tinggi, ia di penuhi amarah . Dalam pikirannya terus terbayang kemesraan Nara dan Lintang yang ia lihat tadi.

"Kenapa seperti ini,Nara? Kenapa kamu membuatku sangat terluka? Kenapa kamu melakukan sesuatu yang membuatku benci sama kamu?" Terdengar suara Langit yang penuh kecewa dan terluka.

Di rumah, Nara dan Lintang duduk di hadapan tuan Eza dan nyonya Rahma.

"Apa yang terjadi? Kenapa Langit bisa marah?"Tanya tuan Eza

"Dia cemburu. Karna, aku bilang aku dan Nara saling mencintai dan kita akan menikah."Ucap Lintang

Tuan Eza dan nyonya Rahma saling menatap sesaat terlihat terkejut mendengar itu.

"Apa? Jadi kalian berdua,,"Ucap nyonya Rahma tak melanjutkan ucapannya.

"Itu akan sulit. Langit tidak akan setuju dan dia pasti akan marah."Ucap tuan Eza

"Ayah, aku hanya bahagia bersama Nara. Langit akan mengerti nanti jika ayah dan mamah menjelaskan padanya dengan benar."Ucap Lintang.

Ayah dan ibunya semakin bingung harus bagaimana.

"Akan ayah fikiran. Sekarang kalian pergilah, bersiap untuk pesta nanti malam.!"Suruh tuan Eza

Lintang dan Nara pergi dari sana, tuan Eza terlihat bingung harus bicara apa pada Langit tentang Nara dan Lintang.

Langit berada di jalan yang sepi dan sunyi, sekitarnya hutan terlarang. Amarah dalam dirinya belum reda, motor yang melaju cepat membuatnya dengan cepat melewati jalan, Tiba-tiba selintas cahaya biru melintas depannya membuat Langit terkejut dan kehilangan keseimbangan membawa motor. Motor yang tak seimbang menabrak sebuah tiang dengan keras, Langit terlihat melayang dan jatuh ke dalam hutan.

Langit tergeletak kesakitan, ia melepaskan helmnya dan keningnya berdarah, banyak luka di tubuhnya.

Langit berusaha berdiri meski terlihat tak punya tenaga, ia melihat cahaya di hadapannya, cahaya itu semakin jelas dan dekat padanya.

Cahaya itu berasal dari mata dua serigala yang ada di hadapannya, Langit merasa takut, ia ingin lari namun tubuhnya yang terluka membuat dirinya tak dapat lari. Kedua serigala lari dan menyerang Langit, salah satu serigala melukai lengan Langit. Langit jatuh, ia menahan dirinya dengan sebelah tangannya.

Tangan Kiri Langit di tanah, menahan dirinya agar tak jatuh tergeletak. Tiba-tiba kuku tangan Langit menjadi panjang dan tangannya mulai berbulu, Langit menatap tajam ke depan dan perlahan warna mata Langit berubah menjadi hitam sedikit keemasan. Langit berubah menjadi serigala dan mengaung seperti serigala, Dalam sekejap Langit berubah menjadi manusia kembali dan jatuh tergeletak dalam keadaan pingsan. Kedua serigala hanya diam menatap Langit.

Di tempat lain, seorang wanita cantik bersepeda. Ia berhenti dan turun dari sepedanya saat melihat ada yang tergeletak di depannya, wanita itu perlahan jalan mendekat pada orang yang tergeletak.

Wanita cantik itu adalah Kirania, perlahan ia menyentuh pundak orang itu dan membalikkan badannya, yang tergeletak adalah Langit.

Kirania melihat nama Langit dari seragam sekolah yang Langit kenakan.

"Langit? Langit, bangun.. bangun.."Ucap Kirania berusaha menyadarkan Langit namun gagal.

Tak lama , Langit terbaring di ranjang rumah sakit. Perlahan ia membuka matanya, dengan samar ia melihat Kirania yang ada di sampingnya.

"Nara, Nara,."Ucap Langit lemah

Kirania terlihat lega karna Langit sadar namun tak lama Langit tak sadar kembali.

Kirania akan pergi dari sana, ia terhenti lalu membalik melihat tangannya yang di genggaman erat Langit. Kirania perlahan melepaskan tangannya dari tangan Langit, meski Sulit namun ia berhasil melepaskan tangannya. Kirania menatap Langit dengan dalam dan khawatir padanya.

Langit membuka matanya, ia melihat sekitar dan ada Tuan Eza bersama yang lain.

"Langit, kamu sadar? Ada yang sakit.?" Tanya nyonya Rahma dengan khawatir dan lega karna Langit sadar.

Langit bangun, ia duduk lalu tersenyum ibunya.

"Langit, kamu baik-baik saja?"Tanya Nara.

Langit menatap Nara lalu melihat tangannya yang di genggam Nara, Langit langsung menarik tangannya dari tangan Nara. Nara terlihat sedih dengan sikap Langit padanya.