Dibalkon kamarnya Jelita menatap layar ponsel yang merekam kegiatan Ronald selama di kamarnya.
'Siapa yang telpon kak Ronald? sepertinya kak Ronald sedang diancam seseorang?terus siapa targetnya?' Gumam Jelita. Dia terus berpikir keras siapa kira-kira orang yang mengancam Ronald, musuh yang mana? sesama gay kah? atau persaingan dalam bisnis hitamnya?
"Ada apa sayang, sepertinya kau sedang memikirkan sesuatu yang serius." Tanya Danil yang tiba-tiba saja sudah memeluk tubuhnya dari belakang.
"Ga kok, Mas. ga ada apa-apa kok," Jawab Jelita sambil menyandarkan tubuhnya di dada bidang milik suaminya.
"Aku mencintaimu Jelita."
"Aku juga mencintai Mas Danil."
"Bikin Baby Yuk."
"EH!!" Jelita tak menyangka jika Danil yang selama ini dia kenal sebagai pribadi yang cool tiba-tiba bisa bicara sevulgar itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者