Hari ini Rey bermaksud menemui Humaira di rumah sakit, setelah beberapa hari tak berjumpa dengan sang tunangan, Ia benar-benar merasakan kerinduan yang luar biasa. Dan dia menuruti hatinya untuk menemui sang kekasih hati.
Duduk dikursi kerja sang tunangan saat sang empunya sedang memeriksa pasien, sambil melihat-lihat apa saja yang ada di meja kerja tunangannya itu.
"Harusnya kemarin kita langsung nikah aja sih, kenapa mesti Cuma lamaran aja." Gerutu Rey saat melihat foto mereka berdua sesaat setelah acara lamaran, yang sengaja diletakkan di meja kerjanya oleh Humaira.
"Bagaimana aku bisa segila ini Humaira, kau begitu pendiam, lembut dan cerdas, hanya laki-laki bodoh yang ga jatuh cinta sama kamu, dan aku tak ingin menjadi bagian dari bagian laki-laki bodoh itu, karena itulah aku melamarmu, semoga kita akan selalu bersama dalam cinta dan ridho-Nya."
"Amiin." Rey mendongak karena mendengar suara yang ia rindukan, kemudian ia tersenyum melihat Humaira masuk ke dalam ruangan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者