Rena menatap laki-laki di hadapannya dengan pandangan yang tak berkedip. Hari demi hari Rena merasa semakin jatuh cinta pada laki-laki itu, laki-laki yang berhasil mengetuk pintu hatinya. Cinta pertama dan terakhirnya.
"Suamimu ini memang tampan, mau kau lihat sehari semalam walau sampai dunia ini hancur aku akan tetap tampan." Ucap Ronald percaya diri sambil mencubit hidung Rena lalu berlalu dari hadapan sang istri untuk mengambil ponselnya di atas nakas.
"Percaya dirimu terlalu tinggi Om…" Ujar Rena yang tak mau mengaku begitu saja bahwa dia memang sedang mengagumi ketampanan suaminya.
"Lalu kenapa kamu menatap ku seperti itu?" Tanya Ronald sambil menoleh pada Rena yang sedang berkacak pingang dengan senyuman tersunging di wajahnya.
"Aku sedang berpikir betapa beruntungnya dirimu karena mendapatkan gadis muda sepertiku, cantik, seksi dan juga jauh lebih muda dari mu, Ommm." Ucap Rena dengan gaya mengejek sang suami.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者