"Jhon, adikmu bener mau masuk pesantren?" Tanya Fahri dan pandangannya tak beralih dari gadget yang ia pegang.
"Ya, apa kamu merasa kehilangan?" Tanya Jhonatan yang juga asik dengan game ditangannya.
"Ya, kemana-mana kalau ga ada dia kan jadi kurang asik."
"Dia rese."
"Tapi ngangenin, dan yang penting dia juga penyelamat kita dari cewek-cewek ganjen." Fatih tersenyum lebar.
"Iya sih, tapi mau gimana lagi, dia sudah mutusin gitu. Saat tahun ajaran baru nanti dia akan masuk pesantren."
"Yola itu memang lain dari yang lain, dia selalu cuek dan seolah tak perduli dengan apapun, tapi dibalik itu semua sebenarnya dia yang paling perduli diantara kita."
"Ya, kamu benar."
"Dan aku baru melihat ada saudara kembar yang selalu akur dan saling menyayangi seperti kalian berdua."
Jhonatan tersenyum. "Aku sangat menyayanginya."
"Aku juga menyayangimu, abang." Ucap Yola yang tiba-tiba saja dan memeluk tubuh Jhonatan dari belakang, lalunmencium pipinya gemas.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者