"Sudah, cukup. Aku tidak ingin dengar keributan ini lagi. Apa benar itu, Grizelle? Apa kamu sudah lakukan hal itu?"
"Tidak Verrell. Untuk apa aku pukul anjing ini. Dia tidak salah apa-apa, justru tadi aku hanya ingin bantu Novia agar tidak tergigit." Jelasnya.
"Tidak. Kamu bohong! Aku lihat dengan mata kepala aku sendiri. Kalau kamu pukul anjing ini supaya gigit aku kan?" Novia berusaha terus menyalahkan Grizelle dengan sengaja.
"Kamu jangan mengarang cerita Novia. Aku tidak lakukan apa-apa, aku hanya ingin bantu kamu lepaskan dari gigitan anjing ini."
Andai anjing itu bisa bicara, tentu akan tahu dan menceritakan sebenarnya yang terjadi. Memang itu adalah sebuah kesalahan yang Novia lakukan. Begitu pun pelayan yang lain, tidak ada yang berani membela kebenaran. Mereka hanya diam lalu pergi masing-masing ke tempat semula mereka bekerja.
"Halah, sudah jelas. Kenapa kamu masih mengelak juga."
"Cukup, hentikan! Aku tidak dapat menilai kalian berdua mana yang salah mana yang benar. Kalian berdua ikut aku ayo!"
Tangan Grizelle dan Novia di pegang Verrell untuk di tarik menuju kolam renang. Entah apa yang akan dilakukan Verrell kali ini kepada mereka berdua.
"Verrell, kamu mau apain kita?" Tanya Novia dengan cemas.
"Diamlah. Sekarang aku minta kalian berdua berendam di kolam ini selama 5 jam sebagai hukuman. Sekarang juga!" Perintahnya dengan gusar.
"Tapi aku kan tidak salah, Rell?"
"Aku tidak mau tahu, pokoknya kalian berdua turun ke dalam air sekarang juga. Cepat!"
"Gara-gara kamu nih, Griz!"
"Loh, kok aku?" Keduanya saling menyalahkan demi membela diri.
"Sial!" Novia terus mengomel sembari menurunkan kakinya ke dalam air. Begitu juga dengan Grizelle. Keduanya pun turun ke dalam air. Kebetulan hari itu ingin turun hujan. Mending tebal sudah menandakan bahwa hujan sebentar lagi akan turun. Namun, Verrell tidak peduli. Karena mereka harus tetap mendapatkan hukuman.
"Gara-gara kamu nih, Griz." Novia langsung menjambak rambut Grizelle dengan kuat hingga hampir membuat Grizelle tenggelam dalam air yang sebatas lehernya. Teriakan mereka berdua yang bergulat dalam air membuat Verrell datang kembali melihat kejadian.
"Hentikan! Kalian ini kenapa sih? Hukuman belum selesai sudah buat keributan lagi. Sekarang kamu Novia! Pergi ke tepi sana. Jangan sampai kalian berdekatan lagi."
Novia pun dengan kesal pergi menuju tempat yang di tunjuk Verrell. Yaitu di tepian yang jaraknya tidak dekat lagi dengan Grizelle. Sudah satu jam berlalu, membuat Grizelle menggigil kedinginan.
"Verrell, hari mendung ingin turun hujan. Kasihan kami." Suara Grizelle tampak memelas pada Verrell. Namun Verrell tetap tidak peduli. Justru malah meninggalkan dan membiarkan Novia juga Grizelle kedinginan dalam air.
Novia tidak peduli jika Verrell tidak memperdulikan dirinya juga Grizelle. Bahkan diam-diam Novia naik keatas dan pergi meninggalkan Grizelle sendiri yang terendam air. Hal itu tidak di ketahui Grizelle, karena posisi mereka saling membelakangi.
Selang berapa jam, turun hujan sangat deras. Sedangkan Grizelle masih setia dengan perintah tuan muda. Dalam derasnya air, dia tetap bertahan untuk melakukan hukuman yang diberikan padanya. Namun, Novia sudah tidak lagi menemaninya. Verrell juga tidak menyadari akan kesalahannya, dia biarkan begitu saja Grizelle menerima hukuman di saat hujan.
"Tuan, kasihan Grizelle. Bukannya ini hujan sangat deras. Tidakkah Tuan maafkan dia!" Ucap salah seorang pelayan yang memberanikan diri karena kasihan melihat Griz kedinginan.
Sejenak kata-kata itu menyadarkan Verrell, bahwa dia sudah melakukan kesalahan besar. Tanpa menjawab ucapan pelayannya, Verrell segera menuju di mana Grizelle di hukum.
"Ya Tuhan, apa yang sudah aku lakukan. Bagaimana nanti kalau mereka berdua sakit?"
Verrell belum menyadari kalau Novia sudah tidak ada di tempat.
"Grizelle!" Sontak Verrell teriak melihat Griz hampir tenggelam dan tetap menerima hukuman. Verrell mengulurkan tangannya, namun Griz tidak menanggapi. Yang ada Grizelle hanya menggigil kedinginan. Verrell langsung terjun dan mengangkat tubuh Grizelle yang sudah lemas ke tepian. Griz terbaring lemas ketika sudah mencapai daratan. Benar-benar hujan sudah membuatnya lemas karenanya juga sudah terlalu lama dalam air kolam tersebut.
Tanpa berpikir panjang, Verrell langsung mengangkat tubuh Grizelle untuk ke kamar. Raut wajah sudah sangat pucat, bahkan yang menggantikan pakaian Grizelle dibantu oleh pelayan wanita lainnya. Grizelle benar-benar beku karena dinginnya diguyur hujan.
"Griz, ini teh hangat untuk kamu. Di minum ya!" Verrell menyodorkan segelas teh hangat untuk Grizelle. Namun Griz hanya diam dan sesekali mengangguk kan kepala saja.
"Grizelle, maafkan aku ya!" Ucapan singkat, namun penuh makna karena rasa bersalah Verrell. Tidak biasa Verrell menghukum pelayan hingga sakit seperti itu.
Di saat yang lain sudah pergi, hanya tinggal mereka berdua saja dalam kamar dengan pintu sedikit terbuka. Saat itu pula, Verrell tidak menyadari bagaimana keadaan Novia. Lantas, Verrell baru sadar ketika Grizelle terlebih dahulu bertanya.
"Novia mana? Apakah dia baik-baik saja?"
"Ya ampun, iya. Bagaimana dengan Novia?" Verrell menepuk jidatnya karena keteledoran dirinya. Dia langsung beranjak keluar untuk memastikan keadaan Novia. Namun baru saja sampai pintu, ada pelayan lain yang memberitahu kan bahwa Novia baik-baik saja. Karena dia juga saksi saat Novia terlebih dahulu keluar dari kolam sebelum turun hujan.
"Tuan, ada hal yang ingin aku katakan tentang Novia. Boleh saya masuk sebentar!"
"Baik, masuk lah! Bagaimana dengan Novia? Dia baik-baik saja bukan?" Tanya Verrell sangat khawatir. Karena dia takut perbuatannya sudah menyakiti dua orang sekaligus.
"Justru itu yang ingin saya katakan, juga perihal yang lain."
"Apa itu, katakan!"
"Maaf sebelumnya, Tuan! Sebenarnya Grizelle tidak salah apa-apa soal anjing tadi. Bahkan dia bermaksud ingin menolong Novia. Namun, Novia berusaha ingin menjatuhkan Grizelle dengan memfitnah. Sedangkan tadi ketika hukuman berlangsung, Novia terlebih dahulu naik meninggalkan Grizelle sendiri sebelum turun hujan."
"Apa? Kurang ajar Novia! Lihat saja nanti. Di mana dia sekarang!"
"Mungkin di kamarnya, Tuan. Tapi tolong jangan beri tahu bahwa saya yang sudah katakan kebenaran ini."
"Kamu tenang saja, kamu tidak akan aku libatkan. Terima kasih informasinya. Sekarang pergilah!" Perintah Verrell tuan muda gagah perkasa yang di segani oleh pelayan ataupun pembantu lainnya.
Saat Verrell ingin beranjak keluar, dia dihalangi oleh Grizelle. Grizelle memanggil Verrell untuk berhenti.
"Verrell, kamu mau kemana?"
"Aku ingin berikan pelajaran pada Novia. Dia tidak bisa berlaku semena-mena terhadap kamu. Akan aku beri perhitungan untuk dia."
"Jangan, kemarilah!" Seketika Verrell menghentikan langkahnya lagi dan mau tidak mau menghampiri Griz yang sejak tadi menggigil dan berselimutkan tebal.
"Duduklah," Grizelle minta dengan suara lirih.
Verrell pun bak terhipnotis dengan Grizelle seketika. Dia langsung tunduk dan menuruti Griz. Padahal, Verrell adalah seorang pria yang kasar dan egois.
"Ada apa, Griz?"