webnovel

Semua Tidak Sebaik Dirimu 2

編輯: Wave Literature

"Jadi, yang sebenarnya ingin kamu makan adalah…." Tanya Cheng Zhiyan dengan lembut.

"Coklat Dove. Es Krim Baxi rasa vanila.

Kue Coklat. Durian dan nangka.

Jagung keju. Ayam tumbuk dengan saus kentang.

Tenderloin sapi lada hitam. Tumis ayam lada hitam.

Dan iga babi yang di rebus dengan cuka. Semua itu tidak sebaik dirimu.

Tidak sebaik dirimu! Tidak! Sebaik! Dirimu!

"Hehe" Mendengar itu, Cheng Zhiyan tak bisa menahan tawanya. "Sangat puitis sekali. Jadi sebenarnya keinginanmu sangat banyak ya, tapi kenapa yang kamu tulis hanya sedikit?"

Xiaotu duduk di atas kasur Cheng Zhiyan sambil bertopang dagu. "Karena aku hanya menuliskan seperti apa yang dikatakan guruku." Ucap Xiaotu. "Katanya guruku, aku tidak boleh menulis daftar makanan banyak-banyak. Nanti Kakak Jus Jeruk belum selesai membaca sudah mengira kalau ini adalah daftar menu makanan. Jadi aku hanya menulis sedikit saja." Lanjut Xiaotu,

Cheng Zhiyan kembali tertawa.

Dari dua surat cinta yang pernah Xiaotu berikan kepada Cheng Zhiyan, inilah yang paling bagus.

Sejak Cheng Zhiyan kecil hingga sekarang ini, setiap kali ia menerima surat isinya pasti sedikit dan hanya bertuliskan "Aku menyukaimu". Ada juga yang mengumpamakan senyumnya seperti sinar matahari yang ada di langit biru. Namun, surat cinta dari Xiaotu ini yang seperti bukan surat cinta justru akan terus terkenang dalam ingatan Cheng Zhiyan.

Xiaotu tersenyum karena melihat Cheng Zhiyan tersenyum. Kemudian Xiaotu menghampiri Cheng Zhiyan dan merangkul lengannya sambil bertanya, "Bagaimana, kak? Apakah surat cintanya bagus?"

"Bagus." Cheng Zhiyan mengelus-elus kepala Xiaotu. "Aku jadi ingat, sepertinya dulu ada yang bilang akan mengirimiku surat cinta setiap hari, tapi kok tidak ada ya?" Tanya Cheng Zhiyan sambil tersenyum.

"Hehe, karena aku belum bisa menulis. Tidak enak jika terus meminta Ibu untuk menuliskan surat cinta. Lagi pula, kata Ibu, surat cinta yang dulu itu bukanlah surat cinta. Itu hanya coret-coretan tidak jelas." Ucap Xiaotu sambil menatap Cheng Zhiyan dengan wajah mungilnya,

Cheng Zhiyan tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala.

Xiaotu tertawa, namun tiba-tiba berhenti. Dia menggigit bibirnya dan memutar-mutar bola matanya. "Kakak Jus Jeruk, apa betul katanya Ibu kalau Kakak Jus Jeruk mulai masuk SMP sudah tidak mengantar-jemputku ke sekolah?" Tanya Xiaotu tiba-tiba. 

Cheng Zhiyan sedikit kaget dan sejenak terdiam.

"Betul tidak, Kak?" Xiaotu menengadahkan kepalanya dan menatap Cheng Zhiyan. "Kata ibu kalau SMP itu harus berangkat sangat pagi dan pulangnya sangat sore, jadi tidak bisa mengantar jemput aku…."

Setelah terdiam cukup lama, akhirnya Cheng Zhiyan menganggukkan kepalanya. "Hm mm." Gumam Cheng Zhiyan.

"Kenapa aku besarnya lama sekali? Aku ingin cepat-cepat besar dan bisa sekolah SMP bersama kakak Jus Jeruk." Ucap Xiaotu ambil menatap Cheng Zhiyan dengan ekspresi memelas. "Kalau begitu kan aku bisa jadi teman sekelas Kakak Jus Jeruk dan bisa berangkat dan pulang sekolah bersama." Sambung Xiaotu.

"Semua orang kalau mau besar harus jadi kecil sepertimu dulu, lalu lama-lama akan menjadi besar."Cheng Zhiyan membungkukkan badannya dan menatap sepasang mata Xiaotu yang berkaca-kaca. "Jangan khawatir, aku akan menunggumu sampai kamu besar."Ucap Cheng Zhiyan dengan suara yang sangat lembut.