Bab 235 Perlahan menjauh

Sehari sudah Sania pulang dari rumah sakit. Sedangkan Namira di rumah sakit masih menunggu kunjungan dari dokter untuk kepastian pulangnya.

"Bunda, kapan dokter berkunjung ke kamar Namira?" tanya Namira gusar. Dia sudah merasa bosan di rumah sakit, dan ingin segera pulang.

Marisa tersenyum sambil membelai lembut rambut Namira. "Nanti kita tanyakan kepada dokter ya sayang," jawab Marisa.

Namira menghela napas, tak sabar menunggu dokter datang. 

Beberapa menit kemudian dokter berkunjung ke ruang perawatan Namira. Namira sengaja menampilkan senyum terbaiknya agar diizinkan untuk pulang.

"Dokter, Namira sudah boleh pulang kan?" tanya Namira. Wajahnya menunjukkan penuh harapan.

"Boleh kalau Namira sudah tidak merasakan sakit lagi," jawab dokter.

"Sudah dokter, Namira sudah sangat sehat sekarang," ucap Namira sambil membentuk huruf V dengan jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Hmm, kalau begitu Namira boleh pulang," sahut dokter.