"Raffa dan Mika sudah tidur sayang?", tanya Pras menyambut Xena yang kembali dari kamar anak-anaknya.
"Sudah, mereka kecapean main terus dari sore tadi", ujar Xena lalu duduk disebelah Pras.
"Pras gantian dong bakar ini , cape ni", keluh Takeshi yang berdiri di depan alat pembakaran.
"Lagian elo aja kurang kerjaan. Tutup makanya alat bakarannya pasti bakalan cepat matang dan sempurna", ujar Pras cuek sambil tetap duduk. Anthony langsung mendekati Takeshi.
"Sini aku yang bakar aja kak. Makan aja dulu, tuh Wagyu nya masih ada satu potong. Xena kamu lagi diet kan?", ledek Anthony.
"Loh Xena belum makan? Kamu aja duluan Xena", ujar Takeshi lembut.
"Makan aja duluan kak. Aku belum lapar. Bang ... Abang Anthony, bakarin sirloin dong satu buat gw bang", teriak Xena menggoda Anthony.
"Xena, minta bakarin sama kak Pras tuh, daritadi dia ngga ngapa-ngapain", ujar Lily sewot.
"Berani loe perintah dia?", tanya Xena nyengir.
"Ngga lah, makanya gw minta loe yang suruh. Mana berani gw yang ada ntar dia balas dendam sama laki gw lagi", ujar Lily menyindir sambil melirik Pras yang menatapnya tajam.
"Sumpah gw ngga berani kalau ditatap gitu. Maafkan ya kak", ujar Lily lagi.
"Sayang, make up yang buat Lily kembalikan lagi ngga usah dikasih ke dia", ujar Pras sewot.
"Jeee kak, ntar borok sikutan loh kalau Uda ngasih mau diambil lagi", ujar Lily makin menggoda.
"Oh iya, hadiah buat kalian. Bentar ya", ujar Xena lalu masuk ke dalam rumah menuju ke kamarnya dan kembali dengan tiga bungkusan ditangannya yang sudah tertera nama diatasnya.
"Ini buat Lily, buat Wilma dan buat Adriana. Oleh-oleh kak Pras pulang dari Singapore dinas kemaren", ujar Xena.
"Delon sama Michael dikasih kaos ini aja ya. Anthony loe pergi sendiri aja ke Singapore nya", ujar Xena lagi.
"Kapan kamu ke Singapore nya kak? Aku kira kamu ngga ada pergi ke WD Group atau ke CAT Group kak", tanya Anthony heran.
"Dua hari lalu, aku baru pulang tadi pagi langsung ke kantor", ujar Pras tenang.
"Pantas aja, aku malah ngga nyadar kamu pergi kak", ujar Anthony.
"Wow Xena ini make up yang sama dengan kamu punya ya?", jerit Lily kesenangan.
"Eh beneran ni buat gw? Wah gw bisa tambah cantik lagi ne", ujar Adriana.
"Iya loe harus lebih cantik lagi biar si Peyang itu nyesel selungkuhin elo", ujar Delon yang kemudian merangkul pundak Adriana.
Adriana mulai berkaca-kaca lagi dan Delon langsung memeluknya lagi hingga Adriana kembali menangis. Xena, Lily dan Wilma mendekati dan memeluk Adriana dari belakang.
"Sudah dong, jangan menangis lagi sayang", hibur Xena.
"Iya Adriana cantik, laki-laki itu jangan ditangisi lagi. Biarin aja dia nanti juga dia dapat karmanya", hibur Lily.
"Delon, menang banyak loe ya. He cepat keluarkan Delon dari pelukan Teletubbies kalian", teriak Pras mengomel.
"Jiah Bos ngga apa-apa kali, mereka semua sahabat saya kok, ngga ada pikirin macam-macam", ujar Delon. Xena melepaskan pelukannya demikian juga Lily dan Wilma.
"Sayang, kamu tuh masih cemburu aja sama Delon", ujar Xena sambil mendekati Pras dan memeluknya.
"Ngga, aku ngga pernah cemburu sama Delon, kan sudah aku bilang dia bukan saingan aku, Delon apa mau loe gw coret dari kandidat karyawan Lexi Group?", ancam Pras.
"Jangan Bos, ayolah. Nanti kalau saya lulus ngga langsung kerja, saya bakalan batal nikah sama Madeline", rajuk Delon. Tertawa lah Xena dan genknya mendengar jawaban Delon yang polos.
"See ... Dia bukan saingan aku", ujar Pras dengan cueknya.
"Tapi gw ya saingan loe", ujar Takeshi pelan yang mulai berbicara akrab dengan Pras.
"Ngga juga, loe juga bukan saingan gw juga. Mau gw obrak-abrik saham CAT lagi kaya kemarin?", tanya Pras pelan sambil matanya tetap menatap tajam mata Xena istrinya yang ada dalam rangkulannya.
"Yaah Pras kok loe ancamannya gitu si menyebalkan tau. Soal yang elo suruh gw minta maaf di media aja Uda bikin gw stres setengah mati apalagi kalau loe kacaukan lagi saham gw", ujar Takeshi.
"Aku tau siapa yang kamu anggap ancaman terbesar kamu sayang. Bagusnya orangnya sudah disingkirkan kak Xavier ya ke Surabaya", ujar Xena lembut.
"Hmm kamu tau pasti siapa orangnya yang jadi saingan terberat aku", ujar Pras.
"Ternyata si Bos punya saingan juga? Siapa Xena, kasih tau dong", ujar Delon.
"Gw tau siapa. Adriana, Wilma kalian tau juga kok siapa orangnya. Namanya sama kaya kamu Adriana", ujar Lily kencang.
Pras langsung mendelikkan matanya ke arah Lily. Anthony buru-buru mendekati istrinya dan menghalangi kakaknya yang menatap tajam ke arah Lily.
"Lily jangan sebut kalau suami kamu masih mau ditaruh di Lexi Group. Kalau berani sebut, suamimu aku lempar ke Loops Group ya ke papi biar kamu jauh dari sini", ujar Pras mengancam.
"Maaf kak, jangan ya aku dikirim ke Loops Group. Lily untuk kebaikan kita, jangan sebut namanya", ujar Anthony.
"Aaaaa gw tau siapa. Kak Adrian kan? Cowo ganteng manajer IT di WD Group Surabaya yang dulu pernah jadi pacar Xena", teriak Wilma polos.
Adriana langsung membekap mulut Wilma agar tidak bicara karena ia melihat muka Pras yang memerah karena kesal.
"Hahahahaha ... Loe saingannya sama karyawan WD Group? Benarkah?", tanya Takeshi sambil tertawa keras.
"Karena dia orang yang disukai Xena bukan yang menyukai Xena", ujar Pras kesal.
"Gw jadi penasaran seperti apa orang yang bisa membuat Xena jatuh cinta. Gw aja susah banget mau rebut perhatiannya", ujar Takeshi pelan.
"Sama Bos, gw juga mau lihat. Gw narik perhatian Xena dari awal kuliah sama sekali dilirikpun ngga pernah. Baru-baru ini aja sejak gw menyerah, Xena baru mau dekat sama gw", ujar Delon curcol.
"Yee kalian kok curcol sih. Sayang aku kan uda ngga ada perasaan apapun sama dia. Aku sudah menyerah saat itu, tangisku di mobilmu itu adalah tangisku terakhir untuknya. Eh engga juga si, pas kamu pulang dulu, aku sempat menangis lagi di depan kak Xavier makanya kak Xavier melupakan persahabatan nya dengan kak Adrian dan memaksa om Jason memindahkan Adrian ke Surabaya. Daddy sempat marah saat itu kala tau kak Adrian dipindahkan ke Surabaya atas perintah kak Xavier tapi saat dia tau alasannya, Daddy malah menginginkan kak Adrian di pecat tapi aku yang memohon agar dia tidak dipecat", ujar Xena tenang.
"Tuh kan, kamu masih perhatian sama dia. Kamu membela dia di depan Daddy", ujar Pras makin cemburu.
"Sayang, urusan pribadi dengan urusan kantor itu berbeda. Kami masih butuh orang-orang yang seahli kak Adrian", ujar Xena lembut.
"Iya, Dia Sexi saat bekerja iya kan Xena makanya loe selalu berusaha membuat komputer di meja kerja loe ngehang biar dia bolak balik ke ruang kerja loe", goda Wilma.
"Ssstttt... udah akh ceritanya, itu masa lalu. Sekarang hati dan jiwaku serta ragaku hanya untuk kak Pras seorang, ngga akan pernah tergantikan. Dia imanku untuk duniaku dan untuk akhirat ku", ujar Xena yang berhasil mendapatkan hadiah ciuman dikening oleh Pras yang membuat Takeshi memalingkan wajahnya.
"Jeee pamer lagi deh", ujar Wilma yang sekarang berada dalam rangkulan Michael.
Lily memeluk Anthony erat dan Anthony juga menghadiahkannya sebuah ciuman dikeningnya.
"Jah ini satu lagi, Abang Ade samanya aja", keluh Delon yang ada disebelah Adriana. Adriana mulai mengukirkan senyum diwajahnya.
"Gitu dong Adriana, senyum ya. Pria yang tidak bisa setia dengan satu wanita itu Pria yang tidak bisa kamu andalkan. Tenang saja, Tuhan akan kasih kamu pengganti yang lebih baik", ujar Pras yang tetap memeluk Xena.
"Iya, kalian memang sahabat terbaikku. Aku akan tegar mulai sekarang, ngga ada lagi air mata menetes untuk Willy", ujar Adriana.
"Good", puji Pras.