Ringisan pelan terdengar kembali. Ia melihat pantulan matanya sembaru berujar, "Bagaimana kalau pria itu melakukan hal nekad lagi padaku? Apa aku harus berhenti dari sini? Mustahil aku berhenti untuk saat ini. Bisa-bisa aku tidak akan mendapatkan uang."
Ia bimbang saat ini. Di satu sisi ia ingin segera berhenti, tetapi di sisi lain ia tidak bisa. Ke mana ia akan mencari pekerjaan lagi? Ia tidak punya banyak kenalan untuk bisa masuk di suatu pekerjaan. Terlebih, ia hanyalah
Meskipun tampak dingin dan angkuh, tak sedikit pula para karyawan perempuan yang terpesona akan wibawa serta wajah tampannya. Tak henti-hentinya mereka memuji tubuh miliknya yang tampak sangat atletis yang dibalut dengan jas nan mewah.
Ia menghiraukan semua pujian yang di dengarnya. Ia bukan tipe pria yang haus akan pujian kaum hawa. Namun, dirinya tak menampik bahwa ada rasa bangga menyusup ke hatinya saat melihat semua orang tunduk dan terpesona olehnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者