"Aku tidak mengatakan apa pun. Aku juga tak ingin itu terjadi. Kau saja yang terlalu percaya diri."
Dari arah belakang, tampak Paula membawa puding cokelat yang tersisa setengah di tangannya. "Bibi, ayo kita berangkat."
"Ke mana?"
"Tentu saja berkemah, Bi. Apa Bibi lupa?"
"Bibi Agatha memang pelupa, Paula. Maklum, faktor usia bisa membuat orang cepat lupa." Tentu saja ucapan tadi berasal dari Aldrich. Pria itu terkekeh melihat wajah kesal Agatha.
"Jangan dengarkan daddymu, Paula. Dia memang suka mengada ngada. Katakan pada daddymu untuk tidak sering begadang atau dia akan lebih sering meracau dari pada berkata logis."
Akhirnya 'masalah' yang terjadi antara dirinya dan Aldrich selesai. Ya meskipun tak bisa dianggap sebagai konflik.
Saat ini wanita tersebut sedang berada di meja makan. Di depannya ada sepiring nasi goreng yang baru saja ia hangatkan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者