Minggu Vano kini hampir selesai. Diawali dengan pagi berkunjung ke acara panti, tak sengaja bertemu dan mengobrol dengan Rio hingga menjelang sore sampai-sampai dia melewatkan acara pensi, bertemu Alana yang menghampiri Rio di dapur panti, dan ditutup dengan berkumpul bersama para penghuni grub Hamba Allah.
Vano melemparkan tubuhnya di atas kasur. Lelah, ingin segera memejamkan matanya menuju alam mimpi. Namun entah mengapa rasa kantuknya tiba-tiba menghilang ketika tidak sengaja matanya melihat potret dirinya dan Alana yang masih Vano letakkan di meja samping kasurnya.
"Saya masih nggak ngerti Na kenapa di hari terakhir kamu di bumi saya nggak boleh lihat jasad kamu." tangan Vano mengusap wajah Alana di foto. Terbayang bagaimana waktu itu Vano yang memohon pada Arya untuk melihat sebentar saja. Namun dengan kekeh Arya sekeluarga menolak.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者