Tanpa aba-aba, Rivano langsung memeluk tubuh Melody erat. Rindu yang sangat berat, tidak dapat dia tahan lagi. Sudah dapat dipastikan bahwa wanita yang dia peluk saat ini adalah Melody.
"Ody, kamu ternyata masih hidup? Kenapa gak bilang sama aku?" Rivano melepaskan pelukannya dari tubuh Melody, kemudian dia meraba-raba wajah Melody.
Merasa risih, Melody menggeser tubuhnya sedikit dari samping Rivano. Tidak sopan sekali pria itu, padahal mereka sedang berada di kantin.
"Jangan sentuh aku!"
Rivano menatap Melody sendu. "T-tapi, bener kamu Ody 'kan?" tanyanya, memastikan bahwa wanita yang tadi dia peluk adalah Melody, gadisnya.
Rahasia yang disimpan, lama-kelamaan pasti akan terbongkar juga. Mau sepandai apapun kita menyimpan rahasia itu, pasti akan tercium juga bau busuknya. Sepertinya memang ini waktu yang tepat bagi Ody, untuk menceritakan semuanya kepada Rivano. Tidak ada lagi rahasia yang perlu dia sembunyikan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者