webnovel

ABDUL

#ABDUL# cerita yang saya ciptakan ini hanyalah sebatas karangan saja, tidak memiliki peristiwa ataupun waktu yang bersangkutan dengan sejarah manapun. sekiranya jika ada sisi manfaatnya silakan di ambil hikmahnya, namun jika tidak semoga menginspirasikan hati para pembaca. terlebihnya semoga dari cerita ini selalu dalam pandangan positif tanpa menyinggung pihak manapun ataupun semacamnya. lanjut.... dikisahkan seorang pemuda di masa hidupnya hanya di penuhi dengan kelicikan diri, karena berbagai peristiwa dan kisah sedih yang di alaminya dahulu hingga menjadikannya seorang yang berhati licik. hingga suatu saat dia mendapatkan takdir yang tidak pernah di duganya. walau terus menolak dan terus menghindar tak membuat dirinya terlepas dari takdirnya sendiri. hingga pada akhirnya dia lelah dan pada akhirnya melakukan pengembaraan di berbagai-bagai tempat.

AK00035019 · 奇幻
分數不夠
23 Chs

PROLOG

Abdul merupakan anak dari seorang saudagar kaya memiliki banyak investasi dan kerja sama dengan pedagang dari seluruh negeri arab. memiliki ayah yang cerdas serta memiliki banyak ide cemerlang yang di tuangkan oleh sang ayah dalam setiap bisnis yang di tekuni, sudah pasti memberikan peluang besar terhadap bisnis dagangnya.

terlahir dari keluarga yang sukses kehidupan abdul bagaikan dalam istana tanpa kekurangan juga tanpa harus bersusah paya mencari kebutuhan sehari-hari. Bahkan seluruh orang-orang yang berada di sekitar tempat tinggal mereka seseringkali datang dengan maksud mengharapkan mendapatkan pinjaman bahkan dari mereka ada yang sampai mengemis agar mendapatkan uang untuk kebutuhan hidup mereka, tetapi karna kedermawanan dan kesantunan sang ayah, semua yang di berikan baik kepada tetangga maupun teman dekatnya sendiri tidak sedikitpun sang ayah mengharapkan semuanya kembali.

setelah abdul meranjak umur dua belas tahun sang ayah kini mulai sakit-sakitan, segala macam cara di lakukan demi kesembuhan sang ayah, namun apalah daya takdir telah menentukan hidup sang ayah, dia ditinggal pergi semasa dirinya masih membutuhkan kasisayang seorang ayah. Namun kepergian hussein meninggalkan harta yang banyak untuk anak dan istrinya.

Kini tinggallah hanya dia dan ibunya saja bersama harta sepeninggalan sang ayah. Setelah kepergian hussein semakin banyak pula orang-orang yang datang meminta bantuan kepada mereka, namun Fatimah tidak bisa lagi memberikan bantuan kepada mereka sewaktu ketika hussein masih hidup, di karenakan fatimah juga membutuhkan harta milik suaminya untuk keperluan dia dan anaknya sehari-hari.

Setelah beberapa tahun sepeninggalan hussein, kini abdul telah meranjak usia lima belas tahun, tetapi di usia remajanya saat ini bukanlah menjadi masa-masa kebahagiaan dia dan ibunya, melainkan masa-masa kesedihan dan kekhawatiran dirinya apabila ibunya akan pergi seperti ayahnya. Kali ini abdul lebih berjuang keras untuk menyembuhkan sang ibu dari sakit parahnya, semua harta dan benda terkuras secara perlahan demi kesembuhan sang ibu. Namun sangat di sayangkan nasib sang ibu sama seperti sang ayah, fatimah pergi meninggalkannya dan rasa sedih yang semakin mendalam di hati abdul.

Kini ia hidup sebatang kara tiada ayah dan ibu yang setiap saat selalu ada di sampingnya, kini hanyalah sedikit dari harta sang ayah yang masih ada padanya. karena di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, hingga seiring waktu harta kekayaan ayahnya pun benar-benar habis olehnya. Tiada yang tersisa hanyalah tinggal rumah almarhum sang ayah sebagai tempat berteduh siang dan malam dari panas serta hujan.

Dari negeri musafir salah seorang kerabat hussein saat baru menerima berita duka yang terjadi kepada saudara satu-satunya, dengan segera ia pergi berhijrah dari tanah musafir menuju tanah Arab.

Setibanya Yakub di sana, dia melihat abdul keponakannya tinggal sendirian di rumah milik saudaranya, karena merasa kasihan melihat keponakannya tinggal sendirian tanpa orang tua, sang paman ingin membawanya untuk tinggal bersama di negeri asalnya.

Ajakan sang paman tentu tidak di terima begitu saja, abdul enggan untuk ikut pergi meninggalkan tempat kelahirannya. Namun sang paman berusaha meyakinkan bahwa dia tak akan pernah sanggup untuk hidup sendirian apalagi di masa remajanya yang belum tau hidup mencari nafkah sendiri. Lantas Yakub mencoba mempengaruhi abdul dengan memberikan beberapa contoh dan gambaran apabila dia tetap keras hati ingin hidup sendirian hingga akhir hayatnya. Setelah di berikan pengertian kepadanya, barulah dia mau tinggal bersama sang paman.

Setelah tinggal bersama sang paman bertahun-tahun lamanya, abdul di ajarkan berbagai bermacam pengetahuan baik itu berupa ilmu tauhid, fikih, dan akhlak, semua di tekuni dan di dalami olehnya, tetapi belumlah sempat dia mempelajari ilmu tasawuf, sang paman yang menjadi guru baginya juga meninggalkan dirinya setelah umurnya mencapai dua puluh lima tahun.

Tiada lagi orang terdekat di sampingnya, hanyalah tertinggal ilmu dan pengetahuan yang di tinggalkan oleh paman untuk dirinya. Merasa tidak adanya keadilan bagi hidupnya, membuat dia menyalah gunakan pengetahuan yang di milikinya untuk kelicikan. Berbagai tipu daya menjadi senjata sehari-hari dalam hidupnya agar bisa mendapatkan apa yang di inginkannya.

Kelicikan yang sering Kali dilakukan kini membuatnya semakin ketagihan untuk terus berbuat sedemikian karena baginya membodohi dan menipu lebih mudah dari pada harus bekerja keras. Dari perilaku yang buruk membuat orang-orang di sekitaran tempat tinggalnya selalu berhati-hati kepadanya. Namun orang-orang terdekat dari sang paman masih ada yang berbaik hati dan tak habis-habisnya mereka selalu menasehati abdul saat dalam kesalahan. Karena sifat jelek yang sudah melekat di dalam diri, nasehat apapun yang tersampaikan kepadanya tak satupun tersimpan di dalam hati, seperti ibarat kata mendengarkan dengan telinga kanan keluar dari telinga kiri.

Hingga suatu saat ia menjadi manusia pilihan untuk memperbaiki akhlak dan hatinya, tentu tidak muda bagi dia menerima takdir yang di timpakan kepadanya sedangkan dia saja tidak pernah menginginkannya, namun karena situasi yang terus mendesak hingga membuatnya lelah dan menyerah terus menghindar dari takdirnya sendiri.