webnovel

A Love For My Little Brother

Untuk aku, adik laki-lakiku yang bernama Ricky itu, adalah sesuatu yang berharga bagi hidupku. Kalau diibaratkan benda, Ricky itu adalah sebuah permata berlian 24 karat seberat setengah kilogram yang harus dijaga dan dilindungi. Ribuan personel TNI--baik AU, AD, maupun AL--rela aku kerahkan untuk menjaga benda paling diincar itu. Agak berlebihan memang, namun itulah yang aku rasakan. Sudah bertahun-tahun aku berpisah dengannya dan tidak disangka-sangka saat aku kembali, dia sudah tumbuh besar dan semakin tampan. Aku ingin sekali memeluknya dan mencium-ciumnya sama seperti apa yang aku lakukan saat kami masih kecil. Tapi kenapa dia malah menjauh? Wajahnya selalu memerah setiap aku memanjakannya. Malu kah? Atau mungkin jijik? Yah, apapun itu sudah membuatku senang dengan ekspresi baru itu. Aku dapat kabar kalau dia sedang jatuh cinta dengan teman sekelasnya. Apa itu benar? Kalau benar, aku tidak akan membiarkan itu terjadi! Dia masih terlalu muda untuk mempunyai kekasih dan aku menjadi orang pertama yang menolak dengan keras hubungan itu walau kedua orang tuaku mendukungnya untuk memiliki kekasih. Kenapa tidak kakak saja yang mencarikan kekasih untukmu? Aku yakin kamu tidak akan menyesal dengan pilihanku ini! Cerita yang mengisahkan tentang kakak-beradik yang tinggal di keluarga serba berkecukupan. Cerita yang mengisahkan tentang betapa cintanya Sang Kakak kepada adiknya yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan untuk menempuh pendidikan dan meraih mimpi. Cerita yang mengisahkan tentang betapa malu dan jengkelnya Sang Adik kepada kakaknya karena kelakuannya yang menganggapnya sebagai anak kecil. Melihat Sang Kakak bersifat kelewat batas seperti itu, akankah Sang Adik bisa memiliki kekasih yang ia idamkan? A Love For My Little Brother

tahraanisa · 青春言情
分數不夠
155 Chs

Hang Out? 2

Baik Aurel, Kazuma, dan bahkan Ren, tidak menyangka Karin akan berkata seperti itu. Seorang Karin Aizawa yang mereka ketahui akan bersikap lebih agresif, tiba-tiba berkata dengan tenangnya.

"Ri-Rin? Kamu lagi demam ya?" Ren khawatir dan langsung mengecek suhu adiknya itu.

"Nggak kok," jawab Karin sambil tersenyum riang. Ia menggandeng tangan Ren dan mengajaknya berlari. "Ayo kita langsung ke rumah. Kali aja itoko chan udah pulang."

Aurel menoleh ke Kazuma. "Apa kamu sudah mengira apa yang membuat Rin berubah jadi lebih dewasa gitu?"

Kazuma menggeleng lambat. "Kurang tahu. Mungkin karena diary nya."

"Kamu belum pernah baca diary Rin?"

"Belum sama sekali."

"Hmm..." Aurel memandang punggung dua adik sepupunya yang semakin jauh, "sekarang aku penasaran sama isi diary nya."

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者