webnovel

365 Hari Bersama Sahabat Nabi

Tersedia dalam Versi Cetak. Pemesanan hubungi via WA: 0812 8798 2492 Para sahabat adalah generasi yang mengalami hidup bersama dengan Rasulullah dan turut mengimani ajaran yang dibawanya. Mereka adalah generasi yang luar biasa. Mereka dididik langsung oleh Rasulullah saw. Keteladanan mereka adalah model yang layak bagi kita. Kita semua sangat membutuhkan figur seperti mereka. Terlebih di akhir zaman ini kita benar-benar mengalami krisis figuritas.

BiruTosca · 历史言情
分數不夠
60 Chs

Hari Ke-18

Ali bin Abi Thalib

Adakah Orang Anshar Lebih Utama Dibanding Ali?

Anas bin Malik menceritakan, suatu waktu seseorang memberikan hadiah kepada Nabi Saw. Kemudian beliau bersabda: "Ya Allah datangkanlah makhluk yang paling engkau cintai sehingga ia makan burung ini bersamaku."

Kemudian datanglah Ali. Dia mengetuk pintu. Kemudian Anas berkata, "Nabi sedang ada keperluan."

Ali pun pulang. Nabi Saw. muncul lagi mengucapkan kalimat seperti yang semula. Kemudian Ali bin Abi Thalib datang kembali mengetuk pintu.

"Bukankah telah kukatakan bahwa Nabi sedang sibuk?" ungkap Anas.

Nabi kembali bersabda seperti dua ucapan sebelumnya. Sekali lagi Ali datang mengetuk pintu lebih keras dari sebelumnya. Nabi pun mendengar ketukannya. Anas lagi-lagi mengatakan bahwa Nabi sedang sibuk. Nabi pun mengizinkan Ali masuk.

Ketika Ali sudah di dalam, Nabi bertanya, "Wahai Ali, apa yang menghalangimu untuk segera menemuiku?"

Ali menjelaskan, "Aku sudah datang, namun Anas menolakku. Lalu aku datang lagi, tetapi Anas menolakku lagi. Untuk ketiga kalinya aku datang, dan Anas masih tetap menolakku."

Nabi berkata, "Wahai Anas, kenapa kau melakukannya?"

Anas menjawab, "Aku ingin agar orang yang kauharapkan dalam doamu itu adalah orang Anshar."

Nabi pun bertanya, "Wahai Anas, memangnya ada orang Anshar yang lebih baik daripada Ali? Atau adakah orang Anshar yang lebih utama dibanding Ali?" (Diriwayatkan Abu Hanifah dari Hamad, dari Ibrahim, dari Anas bin Malik).

Begitulah keistimewaan Ali bin Abi Thalib. Semua kisah hidupnya layak kita teladani. Ali bin Abi Thalib dipilih umat Islam sebagai khalifah ke-4 menggantikan Utsman bin Affan. Masa kepemimpinanya penuh dengan fitnah dan ujian yang menimpa umat Islam.

Peristiwa tragis ini terjadi pada tahun 40 H. Ali dibuntuti oleh Abdurrahman ibn Muljam saat berangkat ke masjid hendak menunaikan shalat Shubuh. Lelaki jahat itu menebaskan pedangnya ke kening Ali. Sebelum meninggal, Ali sempat mengatakan tuntutan hukuman atas si pembunuh.