"I'm sorry, Val. Aku hanya…"
"Tenanglah."
Valdy mengusap rambut Angela, membiarkan gadis itu bersandar di bahunya. Valdy sesekali meliriknya sambil tetap berkonsentrasi mengemudi. Angela terisak-isak, tangis yang akhirnya pecah usai interogasi di ruang BP yang penuh sesak oleh saksi mata.
Angela tak bisa menahan luapan emosinya. Semua kemarahan, lalu ketakutan, disertai rasa sakit dan nyeri di sekujur tubuhnya, bercampur aduk menjadi satu. Dia telah membeberkan pembelaannya saat dicecar banyak pertanyaan oleh guru BP, dikuatkan oleh banyak saksi dari sahabat serta anggota kontingen lain. Karina akan mendapat hukuman tambahan akibat ulahnya, skors 1 hari saat event ultah sekolah berakhir nanti. Yang menjadi ketakutan Angela adalah statusnya dengan Valdy yang menjadi sorotan pihak sekolah.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者