Perlu diketahui Fajar memang cowok nakal cuma selama ini nakalnya itu hanya seputar mabok, taruhan dimeja bilyard, dan untuk urusan main dengan perempuan selama ini dia cuma sebatas ngobrol dan bercanda-canda saja, karena untuk hubungan intim dia sudah punya prinsip untuk tidak melakukannya kecuali dengan istrinya kelak.
Hal yang sangat sulit untuk bisa diterima oleh akal, karena yang namanya judi, mabuk, hubungan intim dengan wanita penghibur itu adalah satu kombinasi aktivitas didalam sebuah tempat hiburan.
Namun nyatanya masih ada seseorang pemuda yang masih bisa menghindari salah satunya, yaitu seks bebas yang merupakan puncak kenikmatan yang ada di sebuah tempat hiburan tersebut.
Ya, dialah Fajar Rouhani bin H Abdusshomad orangnya.
Kembali ke perjalanan Fajar dan Novi yang dari Surabaya menuju kota malang,
dan setelah melihat Novi yang telah memamerkan paha mulusnya di sampingnya, Fajar yang sedang sibuk dengan kemudinya itu terlihat sedikit melirik kearah arah Novi.
Sambil membelokkan kemudi, karena didepan ada tikungan yang lumayan tajam Fajar pun berucap.
"Wau ...." ucap Fajar singkat.
Sebuah ucapan yang terlihat seperti orang terpukau, namun nyatanya itu masih belum terasa cukup meyakinkan oleh Novi.
Merasa belum melihat tanda-tanda kalau Fajar tergoda Novi pun melancarkan godaan selanjutnya, dia pun mengangkat kaki kanannya dan ditaruh di atas kaki Fajar dengan kaki kiri yang masih terjulur ke arah pintu.
Tanpa merasa canggung kemudian Novi pun melepas jaket nya dan terus Melemparkan nya ke jok belakang dan setelah itu dia pun langsung merangkul tubuh Fajar, lalu didekatkannya kepalanya dengan kepala Fajar dengan muka sama menghadap ke depan.
Dengan posisi yang seperti itu, sudah barang tentu gunung kembar Novi pun menempel tepat di lengan kiri Fajar, dan tidak cuma itu saja, hembusan hangat nafas Novi pun begitu sangat dirasakan olehnya.
Novi yang terlihat sedang mengunyah permen beraroma mint itu terlihat menanyakan sesuatu pada Fajar.
"Jar ...." suara Novi terdengar lembut memanggil.
"Ya ...." jawab Fajar datar.
"Kamu sekarang merasakan apa?" tanya Novi.
"Merasakan aroma mint segar," sahutnya.
"Tuu kan, jawabnya gitu," balas Novi dengan muka sedikit cemberut.
"Lha emang iya bau permen mint," ucap Fajar sambil melirik ke spion dalam.
Terlihat jelas oleh Fajar wajah cantik Novi yang terlihat agak sedikit manyun itu.
"Maksudku ... kamu itu tidak ingin melakukan sesuatu gitu?" lanjut Novi.
"Ya pingin lah," jawab Fajar dengan memandang ke depan dan kesamping terlihat seperti mencari sesuatu.
"Pingin apa coba?" tanya Novi.
"Pingin pipis ... Hahaha" jawab Fajar sambil tertawa lepas.
Sambil melepaskan pelukannya, Novi pun mencubit paha Fajar.
"Hiiih kamu," ucap Novi yang sedikit terlihat kesal.
"Ya udah pipisin aku saja," timpalnya lagi.
"Iiih Novi jorok ah," sahut Fajar.
Tidak selang beberapa lama Fajar melihat ada pom bensin.
"Kita rehat bentar yuk, udah gak tahan nih,"
ucap Fajar sambil terlihat meringis karena menahan.
Fajar pun segera memarkirkan mobilnya didepan toilet umum dekat mushola, dan langsung masuk ke kamar kecil.
Sementara itu Novi tidak ikut turun dari mobil, sambil memainkan ponselnya dia terlihat seperti memikirkan sesuatu.
'Bener-bener tidak mudah untuk menaklukkan Fajar, tapi aku gak boleh menyerah' Ucapnya dalam hati.
Kemudian dia mengambil tasnya dan mengeluarkan satu botol miras yang telah disiapkan, lalu kemudian dia buka tutupnya dan langsung memasukkan obat kuat untuk pria yang ia dapatkan dari cafe.
Mencampurkan obat kuat kedalam miras itu adalah murni ide Novi sendiri tanpa didasari pengetahuan sebelumnya, dan sudah barang tentu dia pun juga tidak tahu reaksi atau efek yang ditimbulkan.
Dia cuma berharap dengan meminumnya nanti, Fajar bisa sedikit hilang konsentrasi dan akhirnya bisa tergoda dan mau men setubuhi nya sampai puas karena sudah dibantu dengan obat kuat.
Ya itulah angan-angan Novi yang telah dia coba untuk mewujudkannya.
Dari dalam mobil Novi melihat Fajar telah keluar dari toilet, bukannya segera masuk mobil Novi malah melihat Fajar masuk kedalam kantin SPBU.
"Mau beli apa lagi tu Anak," gumam Novi.
Tidak lama kemudian Fajar pun terlihat keluar dari kantin sambil membawa snack dan air mineral.
Terlihat agak terburu-buru Fajar pun segera masuk ke dalam mobil.
"Lama ya?" ucap Fajar bertanya.
"Gak juga, Oiya kira-kira nanti kita nyampe malang jam berapa ya Jar?" Tanya Novi.
"Tadi kita berangkat jam sebelas, karena kita lewat jalur yang aman dari Polisi, mungkin ya kira-kira jam tiga atau empat sore kita baru nyampe," terang Fajar.
"Eh, kamu bawa miras ya?"
"Iyalah buat nyediain kamu," jawab Novi.
"Asik ...." timpal Fajar sambil cengengesan.
"Mau nyobain?" Tanya Novi.
"Boleh, setengah sloki saja," ucap Fajar.
"Iya lah, kebanyakan bisa mabok kamu ntar," balas Novi sambil menuang minuman ke dalam sloki.
"Nih," Novi pun mengulurkan sloki.
Lalu Fajar pun menerima dengan tangan kiri sementara tangan kanannya terus menyetir dan langsung meminumnya.
"wau, langsung hangat" ucap Fajar seperti tidak merasakan keanehan pada minuman tersebut.
Memang selama ini kalau mabuk yang sering diminum Fajar adalah anggur, dan untuk kali ini masih sangat jarang atau mungkin belum pernah, karena terlalu mahal, jadi ketika merasakan tadi dia pun tidak merasakan aneh, meskipun oleh Novi telah dicampur dengan obat kuat.
Hampir tiga jam mereka menempuh perjalanan, dan kira-kira satu jam lagi mereka pun sampai ke kota malang, kebetulan rumah Novi itu meskipun bukan di jantung kota tapi dekat dengan jalan raya.
"Masih jauh gak rumah kamu?" tanya Fajar.
"Ntar kalo udah sampai pasar gadang tinggal tinggal lurus terus sampai ada perempatan terus belok ke kanan kira-kira dua ratus meter sampai deh," terang Novi.
"Oiya kamu gak mau beli apa gitu buat oleh-oleh?" Tanya Fajar.
"Gak usah, wong di rumahku cuma ada ibu dan kakakku" jawab Novi.
"Gitu ya," Sahut Fajar singkat sambil benahi posisi duduknya.
Dan betul setelah beberapa saat mereka pun sampai di pasar gadang, dan tiba-tiba saja Fajar pun menghentikan mobilnya tepat di depan lapak pedagang buah.
"Hei Jar kenapa kok berhenti? Tanya Novi.
"Udah kamu disini aja sebentar," balas Fajar.
Fajar pun langsung turun dari mobil dan langsung mendekati pedagang buah, Terlihat oleh Novi dari dalam mobil nampak Fajar membeli buah Anggur dan kelengkeng, masing-masing satu kantong plastik.
Setelah selesai Fajar pun segera masuk ke mobil.
"Dibilang gak usah beli oleh-oleh kok," ucap Novi.
"Udah gak papa wong cuma buah aja," timpal Fajar.
Melihat sikap Fajar yang terlihat perhatian seperti itu, hati Novi pun jadi tersentuh, semakin gak karuan perasaan yang ada dalam hatinya.
Ya, masa iya dia tega mau menjebak Fajar dalam sandiwara yang telah direncanakan itu? Tapi kalau gak pakai cara gitu, mau normal-normal aja, kayaknya gak mungkin dia bisa dapetin Fajar, karena Novi tau kalau sebenarnya Fajar itu tidak lah sebanding dengannya.
BERSAMBUNG.