webnovel

148. Menolak Tua

Yogyakarta 23 Juni 2015.

Pagi indah dengan sinar mentari penuh kehangatan. Awan-awan berkumpul melukis langit cakrawala. Berdiri bangunan megah penuh corak perjuangan. Batu alam terpahat di bagian sisi bawah, deretan bangku kosong bercorak coklat menjadi tempat paling nyaman. Tidak lupa terpasang pigura para tokoh pahlawan dan sang penguasa negeri ini.

"Alea, baru datang?" tanya Sonia teman berjilbab yang manis nan ayu. Wajah imut dengan garis blasterannya.

"Iya," jawab Alea singkat langsung duduk di bangku.

"Udah ngerjain tugas?" tanya Mila si rambut panjang dengan body semampai mirip artis Raline Shah.

"Udah, pasti mau nyontek lagi yah?" Alea memicingkan mata curiga dibalas cengiran kuda.

Bel sekolah berdering, semua masuk ke kelas masing-masing. Seperti sekolah pada umumnya dengan pelajaran yang membosankan. Belajar dan tugas menjadi makanan setiap hari. Pergantian mata pelajaran jam ke-3, ada sesuatu yang berbeda.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者

下一章