Dua minggu berlalu setelah pembicaraan Kevin,Renal,Leon dan Viktor di bagunan tua.
Hari-hari diisi dengan bisanya, tidak ada sesuatu yang berarti terjadi, semuanya Nampak normal, kegiatan semacam bagun makan lalu bekerja seperti orang bisa pada umumnya.
Pekerjaan mereka, yah tentu saja mencari informasi, meneliti kebiasaan orang, kebudayaan, atau akal sehat umum dan semacamnya, setiap hari selalu ada satu atau dua orang pergi ke kota untuk hanya berkeliling dan kembali, kadang mereka pulang membawa bahan makanan untuk di masak, kadang juga salah satu orang pulang dengan membawa semacam pakaian modis.
Lalu pada hari ini giliran Renal dan Leon berkeliling kota, salah satu tujuan membeli bahan makanan untuk di masak walupun bukan tujuan utama keduanya disini.
Keduanya berjalan dijalanan kota, suasana menunjukan waktu hampir sore hari, mungkin sekitar satu atau dua jam lagi matahari akan berubah oranye, kas sore hari.
"Menu makanan apa yang ingin kau buat malam ini Renal?"
"Coba kupikir, mungkin sup kepiting pedas".
"Itu juga enak, tapi aku lebih suka ketika kau memasak olahan ikan"
"Benar kah, bukanya tadi pagi aku bikin olahan ikan, apa itu masih kurang".
"ya, sejujurnya itu masih kurang, namun jika kamu renal yang memasaknya, aku tidak masalah apapun yang kau buat, waktu dulu cuman viktor yang aku andalkan buat memasak, tapi kini ada kau"
"Apa kau suka masakanku".
"Tentu saja, masakanmu luar biasa".
"Menurutmu, masakan siapa yang lebih enak".
"maksudmu, masakanmu dan viktor?".
"iya, siapa diantara kami berdua yang masakanya lebih enak?"
"hmm… tentu saja kamu".
Ekspresi renal biasa saja mendengar jawaban leon namun di dalamnya berbeda, Ada semacam rasa puas memenuhi hati renal, renal tidak lupa kekalahannya di permainan catur dengan viktor, mendengar pernyataan leon sedikit membuat renal senang.
Adalah sebuah fakta, diantara mereka berempat hanya renal dan viktor saja lah yang bisa memasak.
Dan fakta bahwa dia lebih baik dari viktor, memunculkan sedikit rasa bangga akan pertandingan yang bahkan belum di nyatakan mulai oleh kedua belah pihak.
"Masakan viktor juga enak, tapi lebih enak masakan kamu".
"Begitu ya".
Memikirkan sejenak, bukankah waktu itu robot angle membuat cofi untuk leon, lalu kenapa tidak robotnya saja yang memasak, gumam renal.
Kemudian renalpun memutuskan bertanya pada leon.
"Tidakah angle memasak sesuatu".
"Kadang kala begitu, hanya saja kami bertiga lebih suka bila viktor memasak, sebelum datangnya dirimu"
"oo, dan kevin bagaimana?"
"kupikir, kevin juga berfikir sama denganku, kalo kuingat baik-baik bocah itu bahkan menyelinap diam-diam kedapur dan memakan manisan buatan mu minggu lalu".
Dengan memasang ekspresi sulit di jelaskan, renal mulai mengumamkan sesuatu.
Jadi dia ya pelakunya, ku pikir leon yang mengambilnya, tapi ternyata kevin.
Memikirkan baik, menurut renal, kevin adalah orang jarang mengekspresikan dirinya, selalu saja menunjukan wajah kusam setiap saat, seakan-akan rasa bosan selalu menyertainya, cuman beberapa moment saja kevin mengekspresikan diri, contohnya ketika leon membuat suatu masalah atu ketika kevin menemukan sesuatu yang menarik.
Dia tipe orang yang terlihat tidak pandai bergaul.
Sunguh apakah orang jenius itu selalu berprilaku demikian, memikirkan itu dalam kepala, kemudian pikiran liar semacam itu terpatahkan ketika renal teringat wajah menyebalkan rival caturnya viktor.
Kurasa itu salah, ada juga orang jenius dengan hobi konyol.
Walau bagai manapun, fakta bahwa kevin juga menyukai masakan renal, membuat rasa percaya dirinya bertambah, dan suasana hatinya membaik.
"karna suasana hatiku lagi baik saat ini, bagaimana bila membuat beberapa makanan penutup, seperti puding contohnya".
"Benarkah, wah, itu akan sempurna".
"Kalo begitu ayo ke mall itu dan beli beberapa bahan makanan"
"Rekening ada di kamu kan?".
"Tidak usah kawatir, aku membawanya bersamaku".
Jalanan kota cukup ramai, gedung-gedung tinggi terlihat sejauh mata memandang, adapun untuk kendaraan, sebagian besar disi oleh mobil, hampir takterlihat motor satupun salam renal berjalan-jalan di kota hari ini, di bagian samping jalanan kota ada semacam rel kereta listrik yang terhubung hampir di setiap tikungan layaknya jalur jalan raya, beberapa pemberhentian biasanya terletak dekat pusat perbelanjaan, perkantoran dan perumahan.
Kadang-kadang renal menaiki kereta listrik itu, itu sangat cepat namun tidak memabukan, terasa nyaman ketika menaikinya, sejujurnya renal menikmati kenyaman di kereta listrik itu.
Mungkin itu alasan kenapa sepinya lalu lintas di perkotaan, karna angkutan umumnya difavoritkan orang biasa, tidak perlu membeli kendaraan pribadi kalo angkutan umumnya senyaman ini.
Kota ini terkenal karna sebagai distrik industry.
Yang menarik perhatian renal selama dia mencari informasi dua minggu ini, fakta bahwa tidak ada yang namnya pelabuhan kapal laut, kecuali untuk tempat wisata laut, tidak ada kegiatan perdagangan melalui jalur laut.
Semua kegiatan perdagangan maupun trasportasi selalu melibatkan jalur udara, beberapa mengunakan persawat kargo beberapa lagi mengunakan kapal luar angkasa, jelas alasannya karna murah dan cepat, menjadi murah karna hal ini umum, bahkan kalo missal ada jalur pengiriman lewat laut disamping waktunya lama juga harganya akan selangit karna hal itu sudah tidak ada lagi, sama seperti seseorang memandang barang antic walaupun tahu bahwa itu barang kuno tapi harganya akan selangit, singkatnya perdangangan jalur laut adalah metode yang sangat kuno dan tidak relevan untuk sekarang ini, orang-orang di dunia ini melihatnya sebagai suatu kemunduran peradaban, tentu itu sangat tidak efesien, meski begitu ada beberapa beberapa kota yang masih menerapkan pengeriman lewat jalur kereta cepat.
Biasanya pelabuhan kapal luar angkasa berada dipingiran kota, itu akan jadi tempat tersibuk ke dua setelah wilayah perkantoran.
Selama renal mengali informasi, dia juga membaca banyak sekali buku.
Satu hal yang pasti, distrik saat renal tinggali, adalah wilayah kusus dengan otoritas langsung pemerintahan Federasi meski berada pada wilayah negara republic.
Ada 37 negara yang tergabung dalam persekutuan, mirip dengan PBB di dunia renal dulu, namun berbeda, Federasi bertugas untuk mengayomi dan menjaga kesetabilan baik internal maupun eksternal, Federasi adalah sebuah organisasi independen seukuran negara tidak akan berlebihan untuk benar-benar di sebut negara, Federasi pemimpin dari 37 negara, dikatakan bahwa militer federasi adalah yang terkuat, Federasi juga memiliki otoritas untuk meminta konstribusi dari 37 negara bila di perlukan, dalam masa perang federasi adalah negara yang memastikan kemenangan,memimpin setiap angkatan bersenjata serta mengelola semua potensi kekuatan militer dari sebuah negara bila di perlukan, pemerintahan federasi jauh lebih perpengaruh dari pada presiden atau raja, di atas otoritas tanpa batas itu, federasi tidak akan ikut campur dalam perpolitik internal sebuah negara itu batasan yang sudah di sepakati, setiap 37 negara memiliki satu eksekutif tinggi di pemerintahan Federasi untuk menyepakati kebijakan bersama, tujuan utama terbentukanya pemerintahan Federasi pada awalnya hanya untuk melawan invasi dari luar setelah berakhirnya masa penjelajahan antar bintang, tetapi seiring waktu berubah, tangung jawab Federasi menjadi lebih besar lagi, cukup sulit untuk mengambarkan seluruh peranan penting Federasi hanya dari kalimat namun kalo bisa dibaratkan mungkin semua organisasi internasional di dunia renal bergabung menjadi satu kesatuan utuh yang mengatur keselamatan dan keberlangsukan manusia di bumi.
Bentuk nyata dari persatuan tertinggi yang belum pernah di banyangkan sebelumnya.
Hinga saat ini pemerintahan Federasi mampu menjaga persatuan antar negara humanoind selama waktu yang sangat lama.
Pada setiap negara akan ada satu distrik kusus milik Federasi, itu adalah distrik yang memproduksi apapun kebutuhan untuk federasi, mulai dari keuangan, pangan, bisnis, basis militer maupun delegasi federasi, termasuk juga republic ini.
Wilayah republic seluas tiga system surya, namun planet yang dapat di huni hanya dua selebihnya berisi koloni luar angkasa, yaitu sebuah tempat yang luasnya sekitar satu atau dua kota besar lalu mengorbit suatu planet di bintang layaknya satelit, adapun untuk lebih jelasnya satelit berisi koloni itu harus tepat di zona layak huni sehinga memungkin kan untuk adanya kehidupan.
Planet yang merupakan ibu kota republik adalah planet yang renal tingali saat ini.
Itu semua infromasi penting yang renal dapatkan.
"hey, ayo pergi" suara leon memangil renal.
"oke".
Mereka berdua sedang masuk ke dalam mall.
Melihat kedepan dari mata renal dan leon, bisa terlihat di depan dipenuhi banyak orang.
Banyak sekali robot-robot automatis kesana kemari.
Di setiap kios, ada sebuah hologram iklan pada bagian depannya, itu Nampak biru redup memancarkan sedikit cahaya.
Selain dikios ada juga di beberapa tempat.
Tulisan Hologram melayang-layang di udara, tepat di atas barang dagangan.
Sekeliling mereka terlihat begitu terang, suara bising dari orang-orang sekitar memenuhi ruangan.
"Leon aku ingin mengatakan ini sejak dulu".
"Apa itu?".
"Mungkinkah dulu kau itu seorang model atau semacamnya".
"Tidak, memang kenapa".
"Hanya saja, kau terlihat sangat cocok mengenakan pakaian apapun, jadi aku pikir kau seorang model".
"Kau tahu, kau orang kedua yang mengatakan sesuatu seperti itu".
"Lalu yang pertama siapa?, apa itu viktor"
"Yap, dia orangnya, apa kau tahu ketika kamu belum bergabung sebagai kru, dan saat kami menjelajahi dimensi, viktor selalu pulang membawa pakaian aneh-aneh, dan yang paling merepotkan kadang dia memaksaku untuk memakainya, mengagapku seperti mainan sesuka hatinya, tapi sukurlah saat ini dia sibuk akan sesuatu"
"aaahh, itu pasti berat buatmu".
Renal memasang Eksepresi sakit perut ketika mendengar leon menceritakan kisahnya.
Membanyakan ketika leon dijadikan mainan untuk hobi aneh viktor, membuat renal kurang nyaman.
Harus di akui, renal juga bisa membayangkan seberapa bagus bila pakaian yang dikumpulkan viktor di pakai ke leon, apalagi kalo pakaian itu berbau cosplay yang keren.
Namun mengangu renal, hobi aneh viktor akan mengingatkan pada kenangan memalukan renaldi.
Renaldi tidak ingin mengingatnya lagi untuk sekarang maupun dimasa depan, momen ketika dia masih kekanak-kanakan.
"Betul, tapi masih lebih baik ketimbang harus berurusan dengan kevin"
"Berbicara tentang kevin, belakangan ini dia bertindak agak mencurigakan".
"Benarkah, sudah lah tidak usah di perdulikan dia memang seperti itu dari dulu".
"ya, dia sibuk dengan penelitiannya belakangan ini, kata dia, penelitiannya sudah mau ke tahap akhir, tingal satu atau dua sentuhan lagi bisa selesai".
"dia masih melakukan hal sama lagi, bocah itu pintar namun sikapnya buruk, kau juga berfikir begitu kan?".
"Aku tidak ingin kau mengatakannya, setelah apa yang kau lakukan belakangan ini".
"Sunguh, memangnya apa yang sudah kulakukan?"
Renal tersenyum mendengar ketidak tahuan diri pria disampingnya ini.
Sambil mempertahankan senyumnya renalpun berkata.
"kau itu terlalu mencolok, jadi itu membahayakan kita semua".
"Apa salahnya, aku hanya sedikit berlatih bersama para tentara itu".
"Boleh saja, tapi setidaknya kau harus bisa sedikit menahan diri, kevin terus mengeluh tentang kamu, dan sialnya aku yang selalu jadi pelampiasaan".
"Bocah itu terlalu berisik, jadi aku serahkan dia padamu".
Senyum renal makin lebar, tapi sebenarnya rasa yang ada di dalam itu kebalikan dari arti senyum renal.
Mengenai kevin, renal masih belum percaya sepenuhnya kepada dia, dia masih mengingat kejadian ketika dirinya tiba-tiba memuntahkan darah.
Lalu ketidak percayaan itu di perparah ketika setiap kali renal bertanya perihal apa yang di masukan kevin ketubuhnya, kevin selalu menghindar.
Juga tidak ada bedanya antara mereka bertiga kalo renal ingin bertanya tentang topik itu, sejujurnya dari sisi renal itu sangat menghawatirkan setelah melihat reaksi mereka bertiga selama ini yang selalu menghindari topik tentang tubuh renal.
Senyum ramah renal kembali kebentuknya semula.
Bagaimanapun mereka bertiga, sekutu satu-satunya renal di dunia ini.
Masalahnya mereka itu tipe sekutu yang bagaimana, apa mereka sekutu yang akan selalu membantu di keadaan sulit antara hidup dan mati, ataukah hanya sekutu yang bisa tega menghiyanati pada saat-saat ketika mereka merasa terdesak, sekutu yang akan meningalkan bila mana merasa dirugikan, sejauh apa kesetiakawanan mereka, memikirkan kemungkian ini yang mengangu renal sejak dulu.
Apakah mereka sekutu tipe pertama atau yang kedua.
Mengesampingkan kenyataan bahwa mereka mempunyai rahasia yang sama, Sampai mana renal harus percaya kepada mereka.
Kalo missal mereka tipe yang kedua, maka renal harus mempersiapkan segalnya untuk kemungkinan terburuk.
Diawali dengan mengenal seberapa kuat sekutu sementaranya ini.
Untuk menghindari sebuah sekema dimana mungkin saja leon diperintahkan untuk mencoba mencoba memnyikirkan dirinya.
Sehingga renal merancang rencana pencegahan atas situasi tersebut.
Mungkin mengetes seberapa kuat leon, pilihan bagus, untuk langkah pertama, mengumamkan demikian di pikiran, lalu kemudian renalpun menyapa leon dengan senyuman.
"Ada apa, kenapa kau tiba-tiba tersenyum renal?".
"Tidak apa-apa, aku hanya baru saja ingat, ada sesuatu yang harus aku lakukan, bisakah aku menyerahkan urusan disini padamu".
"Tunggu tapi aku tidak tahu harus membeli apa".
"Ini, pegang Hp ku, disitu aku sudah menulis sebuah bahan yang dibutuhkan, oke"
Menyerahkan segengam hp kecil biru cerah ke leon, lalu segera berjalan pergi.
Melewati bermacam-macam orang.
Ada beberapa sales menawari renal produk, renal mengabaikan itu seperti tidak ada apapun disana.
Ruangan demi ruangan di lewati, kios demi kios.
Sampai akhirnya renal berhasil keluar dari mall tersebut, lalu dia berjalan menyelusuri tepian jalan raya.
Jalanan masih cukup ramai walaupun sore hari, beberapa diantaranya ibu rumah tangga, ada para pekerja kantoran yang baru saja keluar dari gedung tinggi, ada juga beberapa remaja sekolah menegah dengan teman-temannya, satu demi satu di lewati renal.
Entah sudah berapa lama renal berjalan, itu cukup lama.
Mencari tempat teduh di dekat gedung tinggi, dan kemudian memikirkan sesuatu, sesuatu yang terus-terus dia pikirkan tentang cara mencari tahu seberapa kuat leon.
Lalu bagaiman aku harus melakukannya, pikir renal.
Mata renal terpejam sesaat kemudian berkata dengan nada kecil, sangat kecil sampai hanya dirinya sajalah yang mampu mendengarnya.
"Dilihat bagaimanapun lingkungan di sekitar sini cukup aneh"
Melihat kekanan dan kekiri, orang-orang disekitarnya kebanyakan pria, mereka tampak seperti orang biasa pada umumnya, cuman yang membedakan otot terlatihnya begitu menonjol, mereka beraktifitas seperti bisa, ada yang berjalan, ada yang jogging, ada yang hanya duduk saja di sebuah kafe, tapi yang benar mengagu pikiran renal adalah jumlah mereka, sangat banyak dari yang biasanya.
Renal paham kalo distrik ini di jaga oleh militer, dan wajar apabila para tentara itu pergi kekota meski untuk bersenang-senang atau cuman sekedar bersantai misalnya, tapi selama dua minggu ini baru pertama kali renal menyaksikan jumlah tak wajar semacam ini.
Apa sekarang mereka di liburkan secara bersamaan, setelah penatnya kerja keras bagai kuda dua minggu ini, aku ragu itu terjadi.
Sambil melihat situasi sekarang ini,
Tiba-tiba mata renal tertuju pada seorang wanita berambut emas dengan pakaian mewah.
Di sekitar wanita itu ada beberapa orang berjalan bersamanya mengunakan jas hitam.
"Ooh, mungkin itu penyebabnya".
Renal bersandar pada dinding gedung didekatnya untuk mencoba memikirkan sesuatu.
Beberapa waktupun berlalu.
Poni renal menutupi sebagian matanya.
Angin lembut mengibaskan poni itu beberapa kali.
Sampai suatu ketika, senyuman muncul di bibirnya.
Semakin lebar dan semakin lebar.
Tidak, itu bukan senyuman lebih tepatnya seringai kecil menyeramkan.
Akhirnya ide yang renal tunggu-tunggu sampai di kepalanya.
###############################################
Beberapa jam berlalu.
Sekarang hari sudah gelap, walaupun begitu masih Nampak cerah sejauh mata memandang, kecerahan itu kebanyakan berasal dari sinar-sinar glamor gedung bertingkat.
Cukup lama leon berdiri tidak jauh dari mall.
Beberapa bahan mamakan ada di sampingnya.
Dia menungu renal sampai hari menjadi gelap.
Walaupun begitu leon tidak tampak kesal sama sekali.
"Baiklah tidak apa-apa, ini semua demi pudding, pudding ku yang enak"
Masih tetap bersemangat seperti biasa.
Walaupun sudah malam hari, intensitas keramayan perkotaan di sekitar tidak jauh berkurang ketimbang sora hari, masih banyak sekali orang-orang pergi kesan kemari, beberapa diantaranya menunju setasiun, dan beberapa lagi pergi ke gedung bertingkat.
Biasanya menjelang malam, sudah jarang sekali terlihat pelajar berjalan di perkotaan, namun nampaknya saat ini sedikit berbeda, mungkin alasanya karna besok hari libur.
sekolompok pelajar cowok atau cewek beberapa kali melewati leon.
Ketika ada seklompok gadis berjalan melewati leon, Nampak mereka mengumakan sesuatu.
"liat itu, pria itu lumayan manis, sejujurnya dia tipeku".
"apa kau tidak, dia membawa belanjaan, itu pasti untuk kekasih atau istrinya".
"setelah kupikir-pikir tidak mungkin juga pria setampan dia, tidak punya pacar atau istri".
"meski begitu, kenyataan dia membeli belanjaan itu untuk kekasihnya cukup romantic bukan"
"kyaa, bikin iri saja".
Sesuatu semacam itu yang di bisikan beberapa kelompok gadis ketika berjalan melewati leon.
Ada semacam perbedaan kecepatan antara cowok dan cewek, ketika para cowok berjalan melewati leon tidak ada apapun yang terjadi semua tampak normal, tetapi sangat berbeda bila cewek, seakan-akan sebuah lubang hitam menarik cahaya bintang ke horizon pristiwanya waktu terasa lambat ketika itu terjadi satu langkahpun terasa jauh lebih lama dari bisanya.
Namun cowok yang selalu di bicarakan orang-orang itu, terlihat hanya menungu tanpa memperdulikan sekitanya.
Dan akhirnya penantian lamanyapun terbayar.
Seorang pria berlari kearahnya.
Itu adalah renal.
Dia berkeringat karna kelelahan, nafasnya tak beraturan.
Kelehannya itu sangat tidak wajar, sikapnya agak sedikit panic.
Mirip ketika seseorang berlari demi keselamatan hidup.
Karna hawatir leon bertanya.
"Renal kau baik-baik saja?"
Renal tidak menjawab perkataan leon.
Sebaliknya, renal malah dengan cepat memegang tangan leon.
Sambil mengatur nafasnya yang tidak beraturan, kemudian dia berkata.
"Tolong bantu aku"