webnovel

CINTA SUCI HATI WANITA : JODOH TIDAK TERTUKAR

作者: NicksCart
历史言情
連載 · 742.8K 流覽
  • 384 章
    內容
  • 5.0
    497 評分
  • NO.200+
    鼎力相助
摘要

ANTARA HAFIZ DAN HALWA VOL.2 SINOPSIS : Seorang Hafiz Malik (25th) pria tampan dan soleh, dengan kedua matanya yang buta dan satu ginjalnya saja telah resmi menjadi pemilik utama yayasan Budi Mulia di desa Kunjang. Masih larut dengan cintanya pertamanya yang mendalam, akhirnya Hafiz menerima perjodohan dirinya dengan seorang wanita bernama Halwa Alifah (22th) putri dari Zakaria sahabatnya Affandi Abinya Allam. Halwa yang bekerja sebagai CEO di kota Jakarta. Halwa dan Hafiz mempunyai keinginan yang sama menjalin hubungan melalui takaruf. Halwa yang penasaran akan pribadi Hafiz Malik meninggalkan pekerjaannya dan menyamar sebagai guru di tempat sekolah yayasan Budi Mulia. Di sinilah cinta Halwa mulai bersemi, mengenal rasa cinta yang dengan deraian airmata. Meraih cinta Hafiz seperti mendaki gunung yang tinggi untuk mendapatkan setangkai bunga Adelwis yang abadi. Dengan dukungan dan bantuan dari Fazrani dan Allam, Hawa mendapatkan kekuatan untuk tetap bertahan meraih cinta Hafiz Malik. Hingga pada titik terakhir di saat Halwa di hadapkan pada rasa putus asa yang mendalam Hafiz datang dengan membawa cintanya. CINTA SUCI WANITA BERCADAR VOL. 1 SINOPSIS : Fazrani Aisyah (21 th) seorang guru anak luar biasa di pindah tugaskan di Desa Kunjang dan mengalami pelecehan seksual yang di perbuat ketua berandal dan anak buahnya. Allam Afraz (22 th) ketua berandal yang dingin dan tampan anak dari orang kaya yang terpandang di Desa Kunjang. Mencintai Fazrani hingga nekat memerkosanya agar bisa menikahinya. Hafiz Malik (24 th) Ketua Yayasan di mana Fazrani bekerja sekaligus kekasih sebagai kekasihnya. Tetap ingin menikahi Fazrani walau Fazrani sudah tidak suci lagi. Bagaimanakah keputusan Fazrani? apa tetap memilih Hafiz yang tetap ingin menikahinya atau Allam yang telah memperkosanya?

Chapter 1PINDAH TUGAS KE DESA KUNJANG

"Apa Dek Fazrani sudah siap aku pindah tugaskan ke desa Kunjang?" tanya Hafiz ketua Yayasan dimana Fazrani bekerja.

Dua tahun sudah Fazrani bekerja di Yayasan Kasih Mulia yang di kelola Hafiz Malik di mana Yayasan ini mendirikan sekolah luar biasa di mana sekolah itu siswanya anak-anak yang mempunyai keterbelakangan mental.

"Aku siap Mas Hafiz." jawab Fazra dengan hati ikhlas walaupun di pindahkan ke manapun juga, karena bagi Fazra menjadi seorang guru bagi murid-murid yang mempunyai keterbelakangan mental sudah menjadi tujuan hidupnya dan ikhlas dengan apa yang telah di lakukannya.

"Alhamdulillah, syukurlah kalau kalau Dek Fazrani bersedia, kalau begitu sekarang bisa di persiapkan segala sesuatunya karena besok pagi aku yang akan mengantar Dek Fazrani ke desa Kunjang." ucap Hafiz Malik dengan tersenyum lega karena apa yang di lihat pada diri Fazrani ternyata benar-benar telah meruntuhkan hatinya. Hati Fazrani benar-benar sangat berhati lembut dan mulia.

"Terimakasih Mas Hafiz, segera aku siapkan segala sesuatunya, Insyaallah besok pagi aku sudah siap untuk berangkat." ucap Fazrani dengan hati yang sedikit berdebar-debar jika berdekatan dengan Hafiz Malik yang terkenal dengan kebaikan dan kewibawaannya.

"Ya sudah sampai di sini dulu, besok pagi akan aku kabari sebelum aku jemput, silahkan Dek Fazrani kembali mengajar." ucap Hafiz dengan sangat lega, karena Fazrani bersedia mengajar di desa dia di lahirkan, sekaligus Hafiz ingin memberitahukan pada orangtuanya Gadis yang telah di pilihnya bersedia tinggal di Desa Kunjang yang masih sebuah pedesaan yang asri.

***

Di kamar Fazrani berbaring diam menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan matanya yang teduh.

Masih teringat jelas ucapan sahabatnya Nur yang mengatakan jika Hafiz mempunyai perasaan padanya untuk itu dia di pindahkan ke Desa Kunjang desa kampung halaman Hafiz Malik agar keluarga Hafiz bisa melihat sosok Fazrani.

"Apa benar yang di katakan Nur, kalau Mas Hafiz menyukaiku? tapi sikap Mas Hafiz padaku dan pada siapapun tidak ada perbedaan tetap baik dan selalu ramah dan berwibawa. Mungkin Nur salah menyimpulkan hal itu." gumam Fazrani berusaha memejamkan matanya setelah berdoa agar hatinya tenang.

***

"Sudah siap semuanya yang di bawa Dek Fazra?" tanya Hafiz yang pagi-pagi sudah menjemputnya.

"Sudah Mas Hafiz." jawab Fazrani yang tidak terlalu banyak membawa barang selain hal-hal yang penting.

"Kita berangkat sekarang ya?" ucap Hafiz setelah membantu masukkan barang-barang penting milik Fazrani.

Fazrani tersenyum dan mengangguk kecil mengiyakan ucapan Hafiz Malik.

Tanpa banyak percakapan Hafiz dan Fazrani melalui perjalanannya dengan lebih banyak diam sambil mendengarkan lagu-lagu Islami.

"Di desa Kunjang nanti Dek Fazrani akan tinggal di lingkungan Mes Yayasan, tepatnya ada rumah-rumah sepetak di samping kantor yayasan, Insyaallah keamanan Dek Fazrani akan terjamin." ucap Hafiz setelah terdiam cukup lama.

"Syukurlah Mas, kalau memang ada rumah sepetak di sana, itu akan membuatku merasa lebih nyaman." sahut Fazrani merasa lega.

"Semoga betah tinggal di sana ya Dek Fazra, aku usahakan tiap seminggu sekali aku ke Desa Kunjang, karena sudah rutin aku melakukannya." jelas Hafiz yang kadang sering bolak-balik jika ada masalah.

"Em, Mas...apa tempatnya masih jauh?" tanya Fazrani yang sudah lumayan capek duduk selama dua jam.

"Tinggal sebentar lagi Dek, kenapa? apa perlu kita beristirahat sambil makan siang sekalian?" tanya Hafiz dengan tersenyum kalem.

"Tidak usah Mas, nanti merepotkan Mas Hafiz, biar nanti aku istirahat di rumah Mes saja." ucap Fazrani dengan wajah sedikit memerah.

"Sama sekali tidak merepotkan Dek Fazra, di depan gapura itu kita sudah memasuki desa Kunjang, kita akan mencari warung untuk makan siang, lagian perutku sudah lapar." ucap Hafiz kembali tersenyum yang sanggup meruntuhkan hati Fazrani.

Tiba di sebuah warung yang cukup besar dan bersih, Hafiz menghentikan mobilnya bersamaan dengan tiga motor yang juga berhenti dengan suara motornya yang memekakkan telinga.

Fazrani yang berniat keluar dari mobil mengurungkan niatnya, tampak lima laki-laki yang terlihat tidak baik turun dari motornya.

Salah satu dari mereka sedang menatap ke arah mobilnya wajahnya cukup tampan dan bersih tetapi penampilan tidak jauh berbeda dengan yang lainnya, berpakaian asal dan sangat urakan.

"Mas Hafiz, sebaiknya kita meneruskan perjalanan saja..aku tidak ingin melihat laki-laki yang tidak baik di mataku, aku takut mereka akan membawa masalah pada kita." ucap Fazrani dengan tangannya yang sudah berkeringat.

"Tenanglah Dek Fazrani, aku mengenal salah satu dari mereka namanya Allam Afraz putra Pak Affandi sahabatnya Abah, mereka tidak akan mengganggumu selagi ada aku." ucap Hafiz dengan tenang.

"Syukurlah Mas Hafiz kalau mereka tidak akan mengganggu kita." ucap Fazrani mulai merasa lega.

"Ayo kita keluar." ajak Hafiz membuka pintu terlebih dahulu kemudian membukakan pintu buat Fazrani.

Di gazebo paling pojok sepasang mata Allam Afraz menatap tak berkedip pada Fazrani yang berjalan beriringan dengan Hafiz Malik.

"Eh..Allam kamu minat dengan wanita itu ya?" tanya si hitam yang sudah mengamati Allam sejak Fazrani keluar dari dalam mobil mata Allam yang menatap terus ke arah Fazrani tanpa berkedip.

"Apa kita perlu mengganggunya?" tanya Si Bopeng bersiap-siap bangun dari duduknya untuk mengganggu Fazrani.

"Jangan pernah lakukan itu!! tidak ada yang boleh mengganggunya, aku rasa wanita itu punya kedekatan dengan Hafiz anak Abah Husnan, kalian berempat jangan sekali-kali mengganggunya, terutama kamu Ndut!" ucap Allam pada Si gendut yang lebih doyan pada wanita.

"Tapi dia bercadar Lam, bagaimana kamu bisa menyukainya, siapa tahu wajahnya bopeng seperti Si Bopeng." ucap Si kurus yang paling alergi dengan wanita jelek.

"Aku yakin dia sangat cantik, dan aku minta pada kalian untuk yang terakhir kalinya jangan pernah berpikir untuk menggodanya." ucap Allam dengan suara berat.

"Oke.. oke..kita stop di sini, tidak lagi bahas wanita itu, sekarang mari kita bersulang untuk kemenangan Si Ndut yang lebih dulu menggaet si Mirah." ucap Si hitam dengan giginya yang ompong.

"Minuman apa yang kamu pesan Lam?" tanya Si bopeng yang sedang mengaduk kopinya yang dicampur dengan minuman bir.

"Lanjutkan saja kalian pesan apa saja, nanti aku yang bayar." ucap Allam dengan tatapan tak lepas dari Fazrani yang sedang menatap Hafiz bicara.

"Benarkan Dek Fazrani? mereka tidak akan menganggu kita?" ucap Hafiz Malik setelah menghabiskan satu mangkok soto ayam.

Sedangkan Fazrani sudah menghabiskan Juice apokat kesukaannya.

"Ya Mas, semoga saat aku tinggal di Desa ini aku tidak akan pernah bertemu mereka lagi." ucap Fazrani yang merasa takut dengan tatapan mereka yang penuh gairah.

"Kita pergi sekarang ya, sebentar lagi kita akan sampai di rumahku setelah itu aku akan mengantar kamu ke rumah Mes." ucap Hafiz seraya bangun dari tempatnya dan menunggu Fazrani yang masih memakai sepatunya.

"Webnovel kontrak"

你也許也喜歡

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · 历史言情
分數不夠
119 Chs

Not a Classic Wedding

Adult Romance (21+) _____________________ Series Wedding #1 [Not a Classic Wedding] Kalvian dan Kalebriena melakukan perjodohan tanpa drama, kontrak, atau syarat apapun. Menurut mereka, menolak perjodohan hanya akan membuang waktu mereka. Pernikahan tetap terjadi, mereka tinggal menjalaninya. Namun, siapa yang menyangka bahwa mereka telah mengenal jauh sebelum perjodohan ini berlangsung. Bukan hanya mereka berdua, tapi juga melibatkan sepasang hati yang lain. Tapi hal itu hanya masalalu mereka, individualis seperti briena dan vian tidak akan pernah membiarkan masa lalu merusak masa depan mereka. Sekalipun harus menyakiti hati oranglain, bahkan juga hati mereka sendiri. Tidak perlu ada drama yang memuakkan. This is not a classic wedding _________________________________________ Series Wedding #2 [CEO Scandal's : Married with Benefit] "Menikahlah denganku," ujar pria itu masih dengan nada dinginnya. "Apa?" Lona begitu terkejut dengan ucapan pria itu. Perempuan itu berusaha menormalkan degub jantungnya yang tiba tiba menggila. "Oke, tenang, Lona. Mungkin saat ini kau masih terjebak ke dalam skenario yang kau ciptakan sendiri," ujarnya dalam hati. "Sadarlah!" "Menikahlah denganku, Nona Hilona Anpuanra." Pria itu samakin menajamkan pandangannya dan Hilona nyaris tenggelam karenanya. "Kenapa? Kenapa aku harus menikah denganmu?" tanya Hilona setelah tersadar jika lamaran yang di utarakan pria itu bukan dialog dalam skripsi imajinasinya. "Karena saat ini, kau sudah terlibat ke dalam skenario hidupku dan mau tidak mau kau harus menerimanya." Salah satu alis tebal milik pria itu terangkat ke atas. Ada senyum yang tertarik dalam sudut bibirnya yang penuh. "Tunggu! Apa maksudmu aku harus menerimanya?" tanya Hilona masih tak mengerti dengan skenario yang tiba tiba saja terjadi. "Anggap saja, pertemuan kita kemarin malam adalah skenario Tuhan untuk mempertemukan kita. Aku akan menjelaskan lebih lanjut setelah kita resmi menikah." Setelah mengatakan hal tersebut, pria itu pergi meningalkan Lona begitu saja. Gila! Ini benar benar skenario yang gila! Bagaimana bisa tiba tiba ada seorang pria melamar Hilona? Menyatakan seolah tidak ada skenario lain selain menikah. Wait! Pria itu mengatakan tentang pertemuan kemarin malam? Pertemuan apa? Hilona berusaha untuk menggali ingatannya tentang pertemuan yang di maksud pria itu. Ia sendiri masih bingung dengan apa yang terjadi. Dia sedang menceritakan kisah kelamnya dan tiba tiba saja salah satu skenario yang ia bayangkan terjadi di hidupnya. Perempuan itu menoleh ke samping, ia baru tersadar jika saat ini tidak sedang berada di apartemen lusuhnya. Semua perabotan di ruangan ini terlihat mahal dan berkelas. Hilona menatap pantulan dirinya yang terlihat sama, ia kemudian menatap ke arah satu titik. Ke arah kalung yang saat ini ia pakai. Perempuan itu tak ingat pernah memiliki kalung ini sebelumnya. Lalu tiba tiba sekelebat ingatan muncul di ingatanya. Tentang kejadian malam itu. Kejadian yang membuatnya terjebak dengan pria yang baru saja melamarnya. Pria rupawan dengan jabatan tinggi dan sangat terpandang. "Sial! Aku benar benar harus menikah dengan Kalan Arusha Adhyasta!" Hilona mengusap rambutnya frustasi.

seinseinaa · 历史言情
4.8
323 Chs
目錄
1
2 :JARAK ANTARA HAFIZ DAN HALWA