webnovel

SECOND TIME

青春言情
連載 · 42.2K 流覽
  • 18 章
    內容
  • 評分
  • NO.200+
    鼎力相助
摘要

Mario Pratama, Mahasiswa UI yang meninggal terbunuh di rumahnya sendiri. Mendapat kesempatan kedua untuk menemukan siapa pembunuhnya karena polisi telah menutup kasus ini sebelum kasusnya selesai. Alifya Zahranti, salah satu siswi SMA PERMATA di Jakarta. Hidupnya menjadi berubah semenjak bertemu dengan pemuda aneh dan tampan yang meminta bantuannya untuk mengungkap kasus kematiannya.

標籤
1 標籤
Chapter 1Prolog

"Bagaimana, kamu suka?"

Dea memandang sekelilingnya dengan kagum. Taman belakang rumah Rio yang semula biasa kini menjadi sangat indah dengan dekorasi yang nyaris sempurna. Lampu warna-warni yang menghiasi tanaman bonsai, menjadi kombinasi unik dengan lampu bohlam kuning yang menjadikan suasana sangat romantis ditemani dengan taburan bintang.

"Ini kamu siapin buat aku?" Dea memandang Rio dengan tak hentinya berdecak kagum. Siapapun perempuan yang berada di posisi Dea, pasti akan sangat bahagia mendapat kejutan yang begitu istimewa.

Rio tersenyum tipis lalu mengangguk. Kemudian membimbing Dea untuk duduk di kursi yang juga telah ia sediakan lengkap dengan meja yang penuh hidangan lezat dan lilin sebagai penerangnya.

Dea masih dibuat terpana hingga tak menyadari Rio yang pergi dan kembali dengan sebuah gitar di tangannya. Suara petikan gitar mengalihkan atensi Dea. Mengembalikan kesadarannya yang sempat terbang.

Rio telah duduk di depannya dengan senyum yang begitu menawan. Jemarinya dengan lihai memetik senar gitar menciptakan instrumen yang menambah suasana romantis.

Kau kekasihku, tak pernah kulupakan

Kenanganku bersamamu

Kau pujaanku, selalu kurindu

Ku ingin bertemu denganmu

Ingin ku persembahkan laguku ini

Sebagai tanda cintaku untukmu

Untukmu....

Kau selalu ada di hati

Ku tak bisa lupakan mu

Dan tak bisa lupakan dirimu

Dan ku selalu mencintaimu

Ku tak mau jauh darimu

Kaulah yang terindah

Kasihku.....

Rio mengakhiri nyanyiannya dengan sempurna dan tersenyum manis ke arah Dea yang masih speechless dengan penampilannya.

"Ini ...."

"Iya, ini lagu ciptaanku khusus buat kamu," potong Rio seolah mengerti dengan apa yang ingin ditanyakan oleh Dea.

Mata Dea berkaca-kaca. Sungguh, ini adalah malam terbaik yang pernah ia lalui.

"Happy anniversary!"

Rio menghampiri Dea dengan sebuah kue dan lilin dengan angka 3 di atasnya.

"Happy anniversary untuk hubungan kita yang ke-3 tahun, Na. Aku memang bukan cowok romantis yang setiap saat bisa mengatakan cinta dan sayang. Aku juga tidak bisa menjanjikan untukmu selalu bahagia bersamaku, aku tidak bisa berkata untuk tidak menyakitimu. Tapi aku bisa memastikan untuk selalu ada di sampingmu apapun yang terjadi."

"Yo, kamu ...." Dea kehilangan kata-kata. Ini adalah kalimat ter-panjang dan ter-romantis yang pernah diucapkan oleh Rio. Rio yang selama ini terkenal dengan sifat cuek dan dinginnya bisa berubah 180 derajat malam ini.

Rio yang biasanya hanya tersenyum tipis dan berkata seperlunya, malam ini membuat seorang Dea Ananda seolah berada di Negeri Dongeng dengan Pangeran Berkuda Putih yang saat ini tengah berlutut di hadapannya.

"Nggak perlu mengatakan apapun, cukup mengangguk jika kamu masih mau melanjutkan hubungan kita," ucap Rio memberikan pilihan karena melihat Dea yang mulai meneteskan air mata.

Dea buru-buru mengangguk dengan senyum lebar yang tak lagi bisa ia tahan. Setelahnya, mereka serentak memejamkan mata dan meniup lilin itu bersama-sama.

Senyum manis keduanya tersungging, siap menapaki hubungan baru mereka selanjutnya. Tiga tahun yang telah mereka lewati bersama telah memberikan banyak kenangan tak terlupakan.

"Terimakasih," bisik Dea yang masih mampu didengar oleh Rio.

Rio mengangguk dan tersenyum kecil. Khusus malam ini ia berusaha sekuat tenaga untuk menjadi pria romantis seperti idaman para wanita meski ia harus memikirkan konsep ini beberapa minggu sebelumnya.

Mereka mulai menyantap makan malam yang mulai dingin, bercerita semua hal yang bisa membuat bahagia sebelum mata tajam Rio menangkap gerakan mencurigakan dari belakang Dea.

"Awas, Na!"

"DORR!!"

Kejadian yang berlangsung begitu cepat itu tak bisa dicerna oleh Dea. Tubuhnya membeku meski pelukan dari Rio terasa hangat. Perlahan, pelukan Rio melemah hingga jatuh ke tanah.

"Rio!!!!"

Dea mengangkat kepala Rio dengan tangan bergetar. Ia bisa merasakan ada cairan hangat kental yang mengalir dari kepala Rio. Mata Rio terpejam dengan wajah yang semakin memucat.

"Rio ... bangun, Yo! Kamu udah janji selalu ada di samping aku apapun yang terjadi, tapi kenapa kamu ninggalin aku kaya gini, Yo?" Dea terisak pilu. Haruskah kebahagiaan yang baru saja ia rasakan harus terenggut?

"RIO BANGUNN!!!!"

Tak ada lagi jawaban dari tubuh beku Rio meski Dea sudah berteriak sekuat tenaga. Nyatanya, manusia tak akan pernah bisa untuk melawan takdir-Nya.

***

See u next chap 👋👋

Thanks

_Dee

Sidoarjo, 06 Maret 2020

你也許也喜歡

Was My Sweet Badboy

WARNING !! [cerita ini hanyalah fiktif belaka, semua setting tempat adalah fiktif! kesamaan nama tokoh, tempat, sekolah maupun scene dalam novel ini adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan!] ------------------------------------------------- Bimo namanya, anak baru pindahan dari Bandung yang tiba-tiba memberiku surat, isinya dia minta izin untuk menyukaiku. hah?! 'kenapa suka aku?' kuputuskan untuk tanya hal ini. lalu dia jawab begini ; 'aku tidak punya alasan, tidak paham juga kenapa bisa suka, hanya mataku tidak bisa berhenti melihat kemanapun kamu pergi, aku tidak bisa menahan senyumku dan rasa senangku kalau sedang dekat denganmu, aku suka lihat kamu ketawa dan tidak senang lihat kamu nangis, aku benci orang-orang yang bikin kamu sedih sampai-sampai ingin ku tendang pantat mereka biar sampai ke pluto, aku mau pegang tanganmu dan bilang pada cowok-cowok yang suka padamu untuk tidak lagi mengganggumu.' ku baca tulisannya yang panjang itu. aku deg-degan, sumpah kalau dia bisa dengar jantungku, itu seperti ada drum band di dalamnya. Dia orang yang unik, dan punya pendekatan berbeda padaku, orang yang percaya diri dengan bagaimana kepribadiannya, tidak kasar, berusaha dengar perkataanku, tapi sebenarnya dia juga adalah orang yang keras pada idealisnya, suka naik gunung bahkan bikin jantungku sering ingin lompat karena khawatir setiap kali dia melakukan hobinya itu. Bimoku... Elangku yang selalu terbang bebas tanpa peduli apapun.. Elangku yang selalu terbang menerjang badai... ini, adalah kisahku saat itu, saat dia bersamaku.. -------------------------------------------- VOLUME 2 : Menggapai kembali Ketika masa lalu menyesak masuk saat kau telah mulai lari darinya. Seseorang yang tetap berdiri di persimpangan hidup mereka. Yang tetap tegak di persimpangan waktumu dengannya. Kini persimpangan itu mempertemukan mereka kembali. Dengan segala keajaiban-keajaiban yang kau kira telah tiada. Dia berusaha menggapaimu sekali lagi. Berlari dari masa lalu, mengejarmu yang telah lama tertatih untuk bisa berdiri di titik ini. Mencoba meraihmu dengan senyumnya lagi. "Kamu masih punya hutang jawaban sama aku." "Apa?" "Yang mau kamu jawab 10 tahun lagi sejak waktu itu." "Hahah, kamu pikir itu masih akan berlaku?" "Tentu! Ray, marry me please ..." POV 3 ---------------------------------- Volume 3 : Langit dan Rindu Kisah si kembar buah hati Bimo dan Raya, akankan kisah mereka semanis kisah remaja kedua orang tuanya? Bagaimana jika Langit Khatulistiwa punya kecenderungan sister complex dan juga tsundere akut terhadap adik kembarnya? Intip yuk ... ---------------------------------------------- [karya ini bergenre romance-komedi, harap bijak dalam membaca, jika sekiranya tidak sesuai selera, silahkan close, gak usah masukin koleksi] [mengandung kata kasar, dan diksi tidak serius dalam penceritaan!] Credit cover : Pinterst cover bukan milik pribadi

MORAN94 · 青春言情
4.9
425 Chs