Pasangan suami istri ini sudah berpamitan untuk pulang.
Mereka sudah berada di tempat parkir mobil yang terletak pada basemen rumah sakit. Mobil hitam legam yang terparkir di kesunyian, segera di buka pintunya oleh sang suami khusus untuk istri tercinta.
Baru juga Aruna duduk, kemudian berupaya memasang sabuk pengaman.
Secara mengejutkan ada gerakan memundurkan pegas kursinya. Dia yang kini menamati bibir perempuan kembali membuat kenakalan, menjadikan kursi yang berperan menopang punggung istrinya lebih condong ke belakang.
"Hendra kau mau apa?!" Aruna tahu wajah itu, ekspresi lelaki butuh sesuatu.
"Hehe," dia tertawa melepas kancing baju yang membungkus dada istrinya, Aruna.
"Sebut aku 'Mas Hendra'," bisik lelaki bermata biru pada telinga sisi kiri putri Lesmana, "seperti tadi," desahnya memaksa.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者