webnovel

II-102. Kian Tertarik

"Banyak hal yang setelah di lepaskan baru hadir. Aku mau dia tahu, ini bukan tentang menggertak dia yang rapuh tapi tentang menguatkan pilihan yang bimbang," Setelah diamnya yang cukup lama Raka akhirnya menemukan jawaban dari sudut pandang unik sang tuan muda yang kini seolah tak sekedar menggunakan otak kirinya tapi  juga hatinya. 

Hendra melempar tatap ke langit gelap di luar jet pribadinya.

***

"Jangan di limpahkan padaku." Dia meraih tas Aruna dan memanggulnya. "Masak tidak di jemput kakak sampai matanya bengkak" candanya, "Sudah besar jangan cengeng."

"ayolah..," laki-laki berambut halus ini menggerakkan tangannya meminta Aruna bangkit. Sambil membuang nafas lelah tidak ada pilihan lain selain membuntuti teman kakaknya.

.

Baunya harum, itulah yang pertama kali terlintas di kepalaku ketika dia kesulitan mengenakan sabuk pengaman dan aku membantunya.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者

下一章