Misaki menoleh dan langsung menepis ketika melihat sosok Tony begitu menyeramkan.
Dia berdiri tepat di depan Misaki. Sosoknya sangat pucat lengkap dengan kedua taring panjangnya.
Taring itu membuat Misaki bergidik ngeri ia masih ingat sensasi menyakitkan itu....'
Misaki berteriak dan berlari lari hendak keluar atau lari. Paling tidak ia bertemu seseorang...!!
Tetapi tidak ada, yang lebih mengejutkan Misaki berhenti ketika menatap cairan berwarna hampir bening tetapi ada sedikit warna merah mengalir tipis.
Misaki berhenti ketakutan dan penasaran,Apakah disini ada seseorang??
Deg
"Misaki kau melihatnya..."
seru Tony tiba tiba ada dibelakang Misaki. Misaki yang terkejut hanya terduduk dan sedikit menjauh sambil menutup mulutnya.
Sagi menatap Misaki dengan wajah pucatnya. Tanpa rasa bersalah ia menguliti tubuh manusia manusia yang sedang dikurung.
Kondisi mereka juga sangat memprihatikan. Kondisi terikat dan juga siap mati. Mereka sangat takut dan meminta tolong ketika melihatku.
Sagi tidak peduli dan tetap menusuk manusia yang sudah mati itu. Darahnya perlahan merembes dan melewati kaki Misaki.
Misaki menahan teriakannya. Mengerikan,..!!
"Sagi masih banyak lagi"
- seru Tony ia berjalan mendekati Sagi.
"Iya , kak mereka tidak akan bisa dibersihkan secepat itu"
Misaki bersiap melarikan diri. Ia ingin melaporkan ini pada polisi atau ia ingin kabur sejauh-jauhnya.
Psikopat aneh..!!
Misaki berlari tanpa henti tetapi ada sebuah bayangan yang mengejarnya dan memasukkan dirinya dalam sebuah karung lagi.
"Shuuut, kak Tony tidak suka keributan"
- seru Sony ia perlahan mengajak ku berjalan.
Lalu membebaskan aku di depan kak Tony. Kemudian ia duduk seperti biasa. Sagi juga ada dia masih membunuh orang orang itu.
Kini tinggal satu anak kecil, apa mereka akan membunuhnya itu akan membuat nya sangat membencinya..."
Tony berjalan dan perlahan menghisap kulit Misaki dengan taringnya. Tentu saja Misaki memberontak.
Apa alasan mereka seperti ini padaku!!
Aku hanya seorang mahasiswa , yang anak kuliahan yang baik, ....."
Tony melepas makanannya dan perlahan menatap Misaki dengan darah Misaki menempel ditaringnya.
"Kau masih bertanya, karena ini nasibmu ...Misaki..."
- serunya ditengah kegelapan dan kesepian yang begitu kelam....."