"Kau tahu jawabannya," sahut Giman pelan.
Parjo mengernyitkan dahi, lalu mengangguk-anggukkan kepala.
"Aku harus pergi nanti," ucap Giman.
"Nanti aku yang jaga di pos atas. Kamu bisa pergi nanti," ujar Parjo.
Giman sudah mendapatkan solusi. Dia kembali ke bilik pengobatan.
Ketika tengah malam menjelang, Giman mulai keluar dari bilik dan mengendap-endap. Parjo yang berada di pos jaga, sedang mengajak ngobrol rekan jaganya agar tak melihat Giman.
Giman berjalan waspada, bersembunyi di balik pohon, menunggu penjaga pulau berkeliling. Saat ada kesempatan, dia berlari ke jembatan dan mengambil satu perahu, menuju Pulau Cemara Besar.
Setelah mendayung dalam waktu 2 jam, cahaya api unggun yang berada di pinggir pantai, menuntunnya sampai ke sang ketua. Abimanyu telah menunggunya di depan rumah. Giman terkesiap saat berada sangat dekat dengan Pulau Cemara Besar, pasalnya banyak zombi yang tertancap di pagar buatan dari kayu itu.
Jleb!
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com