webnovel

ZEN: Didunia Fiksi

Seorang remaja pria yang meninggal karena menyelamatkan teman masa kecilnya. Remaja itu lalu ditemukan oleh sebuah cahaya dan diberikan kehidupan kedua, untuk menjelajahi dunia anime dengan system yang diberikan kepadanya. . . Perhatian: - Saya tidak memiliki karakter apapun yang ada didalam cerita ini. - Saya juga tidak memiliki gambar yang digunakan pada sampul. - Cerita ini akan beralur lambat namun kadang kadang cepat. - Saya adalah penulis baru, saya membuat novel ini hanya karena kesenangan semata dan untuk belajar. Jadi jika ada masukan, saya akan sangat amat terbuka untuk menerimanya.

AciaRhel · Tranh châm biếm
Không đủ số lượng người đọc
275 Chs

Persiapan Untuk Pertempuran Terakhir

Seorang wanita sudah keluar dari toilet yang dia gunakan tadi. Dia lalu mengambil sebotol air dan mencoba meminum isinya dan mencoba untuk menggantikan cairan yang hilang pada tubuhnya saat dia muntah tadi.

"Apakah kamu baik – baik saja Aki-san?" tanya seorang wanita berambut emas, yang saat ini berbaring ditempat tidur khusus pada ruangan ini.

"Aku baik – baik saja Yue" jawab Aki.

Namun Yue semakin khawatir dengan keadaan orang yang merawatnya, setelah melihat wajah dari Aki yang sedikit pucat saat ini. Namun Aki yang sudah menyelesaikan kegiatannya, mulai kembali kesisi Yue dan mencoba memeriksanya saat ini.

"Apakah kamu yakin bahwa kamu baik – baik saja Aki-san, kamu saat ini terlihat pucat" kata Yue saat Aki sudah kembali mencoba merawatnya saat ini.

"Hahhh..." Aki mulai menghela nafasnya karena pikirannya tidak bisa fokus saat ini, karena kejadian sebelumnya.

Memang salah satu tanda jika hipotesanya benar tentang apa yang sedang terjadi pada dirinya, sudah dibuktikannya. Namun dia ingin memastikannya kembali, namun disatu sisi dia takut, bahwa Hipotesanya salah dan membuatnya terlalu berharap saat ini.

"Kamu bisa menceritakannya kepadaku Aki-san" kata Yue saat ini, walaupun tubuhnya masih berbaring ditempat tidurnya.

"Sepertinya aku Hamil" kata Aki.

"APA!" teriak Yue terkejut saat mendengar perkatan dari Aki tersebut. Namun saat melihat raut wajah Aki, Yue sangat bingung dengan wanita tersebut.

"Lalu apa yang membuatmu terganggu, bukankah itu hal yang bagus?" tanya Yue, karena melihat ekspresi wajah Aki yang sedikit ditekuk.

"Pertama aku harus memastikan bahwa aku sedang hamil, tetapi aku takut jika ternyata apa yang kuharapkan saat ini ternyata tidak terjadi" kata Aki.

"Tenanglah, sekarang cobalah cek dirimu sendiri saat ini, aku dengan senang hati menemanimu Aki-san" kata Yue yang mencoba menghilangkan keraguan dari Aki saat ini.

Aki akhirnya mengikuti saran Yue dan mulai mengambil sebuah alat pendeteksi kehamilan pada sebuah rak ditempat ini dan mengambil sebuah wadah dan mulai memasuki toilet kembali saat ini.

Yue saat ini sudah membuat bagian atas tempat tidurnya untuk naik sedikit dan terlihat serdang bersandar saar ini, dan menunggu dengan sabar hasil dari pemeriksaan Aki. Tiba – tiba suara pintu terbuka membuatnya menatap seorang wanita yang baru saja keluar dari toilet saat ini.

"Bagaimana?" tanya Yue yang penasaran.

Aki memang keluar dengan menampilkan wajah datarnya, namun raut wajahnya mulai berubah menjadi senyuman dengan setetes air mata yang menempel pada ujung matanya, dan menunjukan sebuah benda kepada Yue saat ini.

"Aku positif"

.

.

Hari baru mulai tiba pada dunia yang saat ini mencoba melepaskan diri mereka dari hasutan dewa palsu, yang menjadi momok meresahkan bagi penduduk yang berada didunia ini. Memang diantara mereka, masih sangat memepercayai sepenuhnya dewa tersebut dan Zen berusaha menggunakan kepercayaan mereka sebagai alasannya melakukan perdamaian pada dunia ini.

"Hahhh.. lelahnya" kata Zen saat ini.

Zen saat ini sudah keluar dari Istana kerajaan Heilight, setelah dia mendiskusikan sesuatu kepada pihak kerajaan. Zen tidak sendiri berdiskusi kepada mereka, dia membawa serta Lilliana dalam menengahi pengambilan kekuasaan dari kerajaan Iblis yang baru saja dia taklukan.

Zen memang menginformasikan keberhasilannya mengalahkan salah satu antek dari Ehit kepada pihak kerajaan, dan menyuruh mereka mengambil alih kekuasaan pada kerajaan Iblis yang saat ini tidak memiliki pemimpin.

"Kita akan kemana sekarang Zen?" tanya Lilliana yang saat ini sudah berjalan beriringan bersama Zen, untuk keluar dari Istana yang besar ini.

"Mungkin aku akan kembali kemarkas Elite, dan mencoba merencanakan peperangan melawan Ehit disana bersama yang lainnya" kata Zen. Dan akhirnya mereka berdua mulai beranjak dari sana.

Sedangkan ditempat lain yaitu Alaska, Noint yang didapuk sebagai pemimpin para Apostle yang sudah dikendalikan sepenuhnya oleh Zen, saat ini sedang mengatur mereka dan membagi tugas mereka masing - masing.

Saat ini, Zen membuat pasukan baru yang diberi nama Valkrie. Yaitu sekelompok wanita Apostle yang dia kendalikan saat ini. Mereka bertugas sebagai pasukan perang Zen, jika akan menyerang sesuatu saat ini.

Rencananya, Zen akan menggunakan skill metamorfosisnya untuk menguatkan mereka, agar menjadi pasukan yang benar – benar mampu membantunya saat peperangan besar sedang terjadi saat ini.

"Noint, bisakah kamu kembali kekediamanku untuk memeriksa keadaan Yue. Jika dia sudah baikan bawa dia bersamamu menuju ke markas Elite" kata suara telepati yang diterimanya saat ini.

"Baik Master" jawab Noint.

Noint akhirnya mulai beranjak dari sana, dan mulai menuju kekediaman dimana Master dan para wanitanya tinggal. Saat dia ingin memasuki rumah Masternya, dia melihat beberapa wanita dengan sigap menjaga kediaman ini.

Mereka adalah salah satu kelompok yang bertugas sebagai pengawal pribadi dari keluarga Masternya. Mereka merupakan manusia naga yang yang dihidupkan kelmbali oleh Zen, dan diubah menjadi manusia.

Namun saat Noint tiba didepan ruangan dimana Yue berada, dia mendengar suara tawa dari dalamnya. Perlahan dia memasuki ruangan tersebut dan menemukan Yue dan Aki saling berpelukan saat ini.

"Ano.... Maafkan aku Nona Aki, Nona Yue tetapi apakah kalian baik – baik saja?" kata Noint karena melihat mereka tertawa dengan air mata mulai mengalir dari mata mereka berdua.

Disisi lain, Zen sudah berkumpul bersama Shea, Tio, Shizuku, Kaori, Sinon, Suguha, Alice, Rina, Lyutillis dan Miledi. Mereka berkumpul, karena Zen berniat membuat rencana untuk melawan Ehit saat ini.

"Kapan kita memulai membuat rencana Zen?" tanya Lyutillis yang sudah tidak sabar membunuh Ehit saat ini.

"Sabar, seseorang yang penting dalam rencanaku sedang menuju kemari" kata Zen.

Dan benar saja, seorang wanita bersayap mulai muncul sendiri ditempat ini. Zen sempat bingung, karena dia tidak melihat Yue. Namun Noint mengatakan bahwa Yue masih membutuhkan istirahat saat ini.

"Baiklah kalau begitu. Apakah semua pasukan Valkrie sudah siap bertempur?" tanya Zen kemudian kepada Noint.

"Kami siap kapan saja Master" kata Noint saat ini.

Zen saat ini sudah memiliki sekitar 2000 Apostle yang sudah dikuasainya, dan sudah berada di Alaska dan bersiap untuk bertempur saat ini. Miledi sendiri terus berusaha mengorek informasi bagaimana Zen melakukan semua itu, namun hasilnya Nihil.

Bahkan sahabatnya sendiri menutup – nutupi bagaimana Zen melakukannya, namun dia bertekat akan mencari tahu Rahasia Zen tersebut dimasa depan.

"Lalu apa rencananya Zen?" tanya Miledi kemudian.

"Aku akan pergi sendiri menuju alam Dewa dan hanya membawa para Valkrie"