"Kak Rafi, apa yang sedang kamu ingat? Aku curiga kamu memikirkan sesuatu yang kotor." Ayya memarahi suaminya sementara adik dan adik iparnya mentertawakan sepasang suami istri itu. Kaif dan Ashila sangat bahagia melihat Kakaknya saling mencintai seperti itu, bahkan sampai mereka kini meiliki cucu. Kaif dan Ashila tetap melihat kalau hubungan keduanya sama sekali tidak berubah.
"Ya sudah, Kaif, Shila, Kakak mau istrirahat sebentar. Nanti kalau Aldrich sudah bangun, suruh dia segera bersiap karena kita akan kembali ke Bandung sebelum Bika terbangun. Bika tidak boleh tahu kalau kami datang hari ini." Kaif dan Ashila menganggukkan kepalanya, mereka segera memindahkan anak-anak ke dalam kamar mereka saat dulu mereka tinggal di Malang. Sementara itu, Bika dan Aldrich masih sangat nyaman tertdur. Mereka berdua masih terbuai mimpi.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com