webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
278 Chs

Kabar Bahagia.

Semua orang sudah kembali ke rumah masing-masing namun tidak dengan Eric dan Marsha. Sepasang pasutri itu pergi ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan Marsha yang terlihat sangat lemah. Mereka sudah berada di ruang periksa dan dokter langsung memeriksa keadaan gadis cantik tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan dokter langsung tersenyum.

"Selamat ya kalian berdua sudah diberikan izin untuk mendapatkan anak. Istri anda sudah hamil dan usia kandungannya sudah memasuki 2 minggu.." ucap dokter sambil tersenyum kearah sepasang pasutri tersebut.

Eric hanya bisa mematung mendengar ucapan dokter, sedangkan Marsha terlihat sangat bahagia. Gadis itu menatap suaminya yang tidak mengeluarkan ekspresi apapun. "Kamu nggak bahagia aku hamil?" Tanya Marsha.

Eric langsung menggelengkan kepalanya dan langsung sadar. "Ha? Tentunya aku bahagia kamu Hamil Sayang. Aku hanya terkejut, mendengar ucapan dokter. Akhirnya Tuhan sudah mengizinkan kita untuk mendapatkan anak.." balas Eric.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com