webnovel

YOONMIN : FOREVERMORE

Summary : Kalau boleh bertanya, sebenarnya darimana awal kegilaan ini semua? Saat Min Yoongi menculik dan menyekap Park Jimin? Atau saat Park Jimin terlena dengan balas dendam? Apa benar hanya Park Jimin yang berhak balas dendam di sini? Disclaimer : Kisah ini hanya fiftif belaka, tanpa ada sangkut paut dengan artis aslinya; juga kisah ini makai tagar dewasa atau 18+, boy loves. Warning : Violence, crime, OOC, stockholm syndrome,gangguan kejiwaan atau perilaku lainnya, balas dendam, penyekapan. Pairing : Composer Yoongi x Model (Singer) Park Jimin

z_a_i_1412 · Người nổi tiếng
Không đủ số lượng người đọc
1 Chs

Chapter 01

Ruangan gelap itu begitu sunyi. Sesekali hanya terdengar suara nyala AC, serta suara napas Park Jimin. Park Jimin adalah namanya, dimana seseorang hampir mampu membuat ia membenci namanya sendiri. Haha, lucu. Membenci nama sendiri terasa begitu out of character darinya, namun apa bisa dikata? Gara - gara ia menjadi Park Jimin yang merupakan model terkenal, kini ia harus tersekap di ruangan gelap! Ia bahkan tidak tahu jenis maniak macam apa yang sedang menyekapnya! Akahkah ia kehilangan nyawa? Begitu banyak pertanyaan tanpa jawaban. Ia bahkan sudah lupa entah berapa hari dirinya disekap dengan tidak layak.

"Damn. Terkutuklah siapapun yang melakukan ini," ucap ia dengan napas terengah menahan ngilu di kaki kanannya. Mungkin bila ia tidak terhalang blindfold, ia bisa memeriksa keadaan kakinya dengan lebih benar. Ia sudah puluhan kali mencoba melepaskan kakinya dari rantai, tapi berujung kegagalan. Sekarang kakinya terasa ngilu dan teraba bengkak.

Mau melepaskan blindfold di mata juga ia malas kena hukuman. Si bajingan penculik-nya tidak akan memberikan ia minum bila ia melepaskan blindfoldnya. Berjalan ke kamar mandi pun ia mau tidak mau harus meraba raba. Ia baru diperbolehkan melepaskan blindfold bila berada di kamar mandi, hanya saja ia tidak mungkin terus terusan berada di kamar mandi yang dingin dan sempit itu, benar? Ini sungguh memuakkan! Ia ingin rasanya membunuh siapapun yang berani menempatkan ia pada posisi ini.

Dengan hati hati ia berdiri dari posisinya, berjalan maju terus hingga tangan ia menyentuh dinding kaca yang tebal. Di sana ia menggedor gedor dinding kaca tersebut, meneriakkan segala sumpah serapah, bahkan sesekali bujukan agar sang penculik brengsek mau lepaskannya. Lagi – lagi masih tidak ada guna dan buang buang tenaga seperti biasa; tapi apa boleh buat!

"Aku bosan! Setidaknya putarkan music untukku, Keparat!" ia menedang dinding kaca terlalu kuat, berujung ia berlutut memegangi kakinya yang terasa ngilu. Kenapa pula ini harus terjadi padanya? Terakhir yang ia ingat sebelum kejadian buruk ini terjadi adalah ia memasuki taxi dengan bodyguard kepercayaannya.

"....." ia terdiam di posisinya, sedikit lebih terkejut mendengarkan lagu benar – benar diputar, yang 'kebetulan' lagu ini adalah salah satu lagu kesukaannya; yaitu Not Today dari BTS. Lagu yang mendorong ia untuk tidak menyerah, namun di saat yang bersamaan ia tidak tahu harus apa.

Ia tidak bisa keluar, maka satu satunya cara adalah membuat penculiknya memasuki penjara ini? Yeah, lebih mudah berencana daripada melakukan. Ia sudah pura pura sakit sampai sakit sungguhan; namun yang pelaku terlalu hati – hati. Bila sang penculik memasuki ruangan, maka ia akan memastikan Jimin tidak bisa menyerangnya; seperti memborgol kedua tangan dan merantai kedua kakinya. Bila keadaan 'normal', maka yang dirantai hanya kaki kanannya.

Jimin bersandar di dinding kaca, memukul mukul pelan kaca untuk hemat tenaga. "Sampai kapan kau akan mengurungku? Aku cukup terkenal, dirasa kau benar – benar sedang dicari oleh pemerintah dan publik. Lebih baik kau lepaskan aku, nanti ku akan memohon di pengadilan agar hukumanmu diringankan. Bagaimana?"

Mungkin ia sudah satu minggu di sini, mungkin ia sudah mulai makin gila; ia tidak tahu apa apa lagi rasanya. Ia sudah lelah berpikir, bahkan kehabisan kata makian dan bujuk rayu untuk sang penculiknya. Andai bisa, ia ingin tidur dan lupa semuanya. Detik terus berjalan, seiring dengan ia yang berusaha menikmati lagu dan berusaha mendorong rasa ingin menyerah.

Tiba – tiba hal yang jarang terjadi pun terjadi. Ia mendengar seseorang atau beberapa orang membuka pintu. Kejadian begitu cepat, ia bahkan belum sempat ia bereaksi banyak. Brug. Seseorang didorong ke arahnya! Berat pula! Ia berusaha mendorong siapapun yang menimpa tubuhnya, lantas dikejutkan dengan suara dari speaker.

"Park Jimin, buka blildfoldmu. Selamat telah mendapatkan roommate," ucapan tersebut datang dari loudspeaker, yang mana jelas menggunakan pengubah suara.

Bingung harus merasakan apa karena tumpukan rasa negative yang ada; Jimin membuka blindfold-nya dengan muak, lantas benar saja; yang dihadapannya adalah 'korban' lain dari sang penculik. Korban kedua tampak tertidur tanpa dosa, juga mengenakan blindfold. Ia tidur atau pingsan?

"...Min Yoongi?" panggil Jimin, baru mengingat nama orang yang menjadi roommate-nya. Ia pernah sesekali bertemu dengan roommate-nya, siapa sangka mereka akan bertemu lagi dalam keadaan begini? Ia berdecak kesal karena yang dipanggil masih saja tidur (atau mungkin pingsan)! Ingin marah juga rasanya sudah lelah, ia hanya duduk bersandarkan di dinding kaca sembari menatap roommate-nya, menunggu pemuda di depannya itu bangun.

"Dasar sakit jiwa," ucap Jimin, perlahan memejamkan mata; menyadari sang penculik sengaja menyalakan lampu sekarang. Agar apa? Agar Jimin bisa lebih mudah melihat siapa korban terbarunya? Benar – benar gila. Membunuh sang penculik terasa terlalu baik, rasanya ia ingin memberikan siksaan yang sama atau bahkan lebih pada para penculiknya. Dan Min Yoongi? Mungkin mereka bisa jadi rekan untuk balas dendamnya kelak?

Bersambung.