webnovel

Yandere Kun ?

Oh aku jatuh dalam keputusasaan terbesar. Bisakah kau menyelamatkan ku......? . . . . . 18+

Lunamori_Story_26 · Kinh dị ma quái
Không đủ số lượng người đọc
30 Chs

Cinta Pertama (1)

Aku menyukai Mina. Dia gadis pemberani. Gadis yang sangat jantan jauh dariku.

Aku berharap bisa berada di sampingnya, tanpa sadar aku selalu memperhatikan nya.

Dan aku mulai..menginginkan nya...

_

_

"Hoi Deku sialan, dimana bakugo??" tanya kaminari memukul kepala atas ku.

Aku tidak berteriak dan hanya bertahan. Tidak lama kaminari mulai mengambil rambutku. Bisa kulihat wajahnya sangat seram melihat ku.

Mataku hanya bisa melihatnya dengan sedikit gelisah. Gawat, jika dibiarkan begini...

_

_

Hosh..hosh, nafasku memberat. Kaminari menatapku dengan bingung. Ia terlihat agak ketakutan dengan wajahku dan melepaskan ku dengan cepat kelantai.

Aku segera menutup muka dan bergegas ke luar kelas. Semua orang menatapku aneh.

Betul, wajahku sekarang sangat aneh. Aku segera ke wc lelaki dan menutup pintu. Untung saja tidak ada siapapun.

Dengan sedikit berkeringat aku menatap ke jendela. Wajahku kini benar benar memerah.

Mataku sayu dengan keringat membasahi wajahku. Benar benar penyakit ini lagi.

Tanganku bergetar dan bergerak hendak melukai leherku. Tahan...

_

_

_

"Ha..hah.." syukurlah kali ini penyakit ini cepat berakhir. Aku terduduk di pojok kamar mandi. Melihat diriku yang sangat menyedihkan.

Kenapa ya aku seperti ini...?

_

_

_

Aku Sangat menyukai Mina. Sejak dulu bahkan sekarang. Bukan aku bahkan tidak bisa menyebut nya cinta. Mungkin hanya sekedar obsesi agar aku tidak gila.

Mina tidak pernah memandangku, dia dan aku serasa di dunia yang berbeda. Tanpa sadar aku selalu memperhatikan nya.

Dikelas.., setiap pelajaran dan makan siang. Aku melihat punggung nya Yang selalu bercahaya.

"Mina.., suka....oh..kau milikku" begitu ucapku suatu hari. Obsesi itu bertambah parah. Aku selalu saja hilang kendali saat bertemu Mina.

Kadang wajahku memerah tanpa alasan.

Kemudian suatu hari...

_

_

"Hai..kau deku kan , mau datang ke rumahku..?" tanya Mina . Ini pertama kalinya ia menatap mataku.

Aku bisa melihat wajah cantiknya dari dekat. Rambut yang pendek berwarna pink imut. Dan matanya yang besar dan bulat..

Kulitnya...yang cantik...

_

_

Mina mengayunkan tangannya di hadapanku lalu tertawa saat aku terbata bata menjawabnya..

"Kau lucu deku, ayo" katanya, ia mengandeng tanganku.

Akhirnya kami ke rumah Mina bersama sama. Mina melebarkan tasnya.

Kemudian menatapku dengan tatapan hangat.

_

_

Srek, tiba tiba Mina menarik wajahku ke hadapan nya. Tarikannya sangat kasar.

Mataku terbelalak ketakutan ketika melihat wajah mina yang sangat dingin menatapku.

_

_

Aku takut...aku takut di tatap seperti itu..

_

_

Mina mengancamku dengan matanya, itu membuat ku menurut. Dan Mina langsung tersenyum lagi saat ibunya membawa makanan kecil..

Aku juga hanya tersenyum polos, untuk menutupi..kejadian tadi.

_

_

Mina melebarkan kakinya dan menatapku dengan tajam.."Deku, kau itu menjijikan"

Begitu ucapan pertamanya, ibunya sudah pergi ke pasar. Jadi Mina mulai menyiksaku.

Dia berkata betapa aku Sangat menjijikan selama ini melihat nya. Bahwa aku ini seperti kotoran dikakinya.

Bahkan Mina berkata bahwa selama ini , dia hanyalah bersandiwara. Sikap manis polosnya itu. Hanyalah pembauran untuk dunia sekolah.

Dia yang asli..sangat berbeda, dia seperti lelaki.

_

_

Mina beberapa kali menyuruhku melakukan hal hal aneh. Seperti menyuruhku memakan makanan hingga muntah.

Menyuruhku bertelanjang lalu berjoget di depannya. Dan menyuruhku berpose aneh .

Jam sudah sore. Aku sangat takut kepada Mina. Gadis yang kusukai sejak dulu seakan Hilang.

Mina menatap jam dengan tidak puas. Lalu ia menarik rambutku. Menempeli dengan permen karet.

"Hehe, pulanglah badut menyedihkan" Katanya tersenyum sinis.

Aku menarik tas dan tidak memandang wajah mina. Hatiku terasa sakit..

Sakit sekali..

_

_

_

aku tertawa terbahak bahak mengingat itu . Air mataku keluar tanpa henti.

Aku memukul mukul dadaku agar cepat berhenti. Kemudian aku memegang wajahku dengan erat.

"Ah...aku mau Mina lagi..." seruku. Kakiku bergetar tiada henti.

Aku masih mencintai Mina. Mungkin lebih..sekarang..

Mina itu luar biasa... sangat luar biasa...

_