Dengan senyuman sedikit malu, Nadia pun mengucek serta mengelap bibirnya kalau-kalau sampai ada air liurnya yang mungkin menempel di sana.
"Sorry Mas Irfan. Jadi merepotkan," kata Nadia.
"Sama sekali nggak repot. Oiya, Nad ... kamu tahu nggak yah? Daerah dekat sini tempat membeli kemeja kerja yang rekomended dimana?" tanya Mas Irfan.
"Hah? Kemeja buat kerja?" sahut Nadia sembari menguap di hadapan pria tersebut.
"Mas Irfan kenapa nggak tanya sama mamanya, atau adik-adiknya ya? Malah tanya sama saya. Aneh sekali dia ini," batin Nadia.
"Kok malah diam?" tanya lagi Mas Irfan.
"He ... he. Saya ... kan sedang memikirkan pertanyaan dari Mas Irfan barusan?" jawab Nadia.
"Di jalan Kusumanegaran, kayaknya ada Mas Irfan. Yang dekat dangan supermarket itu lho, kanan jalan," jawab Nadia.
"Jalan Kusumanegaran? Anterin yuk!" ajak Mas Irfan.
"Hah?" sahut Nadia yang sama sekali tak menyangka mendengar ajakan dari Mas Irfan tersebut.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com