Mendengar hal itu, Dewi pun bergegas ke warung Mbak Marni.
"Permisi ... Mbak Marni!" Dewi berteriak memanggil pemilik warung karena ternyata bagian depan masih belum dibuka. Namun untungnya di dalam sudah ada suara, yang itu artinya Mbak Marni sudah mulai bersiap buka warungnya.
KREK
Suara pintu sederhana dibuka, Mbak Marni pun menyahut,"Dik Dewi? Ada apa pagi-pagi?"
Dewi tersenyum lalu meminta tolong dengan sangat untuk dibuatkan teh hangat.
"Kok tumben sekali? Memang ada apa Dik Dewi sebenarnya ini? Ada tamu apa gimana?" tanya Mbak Marni.
"Bukan Mbak, Mas Huda yang minta. Sepertinya meriang deh dia," jawab Dewi dengan tergesa-gesa.
"Lho ... meriang? Emang sudah minum obat apa belum? Kalau minum obat, sebaiknya jangan barengan sama teh Wik, nanti nggak manjur obatnya," kata Mbak Dewi yang ternyata pengetahuannya oke juga.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com