Tabuhan gendang telah berkumandang
Seorang gadis berbaju besi yang dikelilingi para pria tegap berbaju besi berada di menara tertiggi. Matanya yang biru menyapu kesegala arah ..
Ini peperangan besar yang telah harus di hadapi Xing Xing. Ini pertama kalinya ia harus memimpin rakyat dan pasukannya. Dia harus bertahan demi rakyatnya.
Berbulan bulan lamanya ia dan kakaknya berlatih. Kemampuan pedangnya masih kacau. Tapi dia berusaha yang terbaik untuk membuat strategi mengahadapi lawan.
Manusia berbaju besi yang sedang berlari untuk bersiap. Bola bola api mulai di luncurkan. Ribuan panah di lepaskan oleh manusia berbaju besi.
Segera lautan manusia menjadi lautan darah. Senyum puas terukir di wajah para pria di sekitar gadis itu. Berbeda dengan yang lain wajah gadis itu murka.
"Segera lakukan serangan jangka pendek!" Gadis itu berkata dengan lantangnya.
"Apakah itu berarti serangan balik Paduka ratu?"
"Ya, kita perlu bawakan kemenangan atau mati! Pimpinlah prajurit handalan kita kebenteng lawan!"
"Maka yang perlu berlaku adalah bersiap." Jendral Su memberi hormat dan bergegas pergi bersama prajuritnya menuju jalan rahasia.
Mata gadis itu sekilas memandang gelisah atas kepergian kakaknya. Kakaknya harus pergi ke benteng lawan menghadapi lawan. Ia benar benar kawatir.
Mata gadis itu segera memandang tajam kepada dua orang prajurit yang di bawa dua orang prajuritnya lainnya. Kaki mereka telah terkana panah milik prajurit lawan.
"Segera berikan pengobatan!"
"Siap laksanakan paduka ratu."
Sringggggg ...Akhhhhhh ....
Beberapa prajurit tiba tiba tergeletak. Ia dihabisi oleh beberapa orang yang entah dari mana bisa memaksa masuk.
"Wanita busuk! Enyalah kau beserta pasukanmu!" Kata pemimpin dari penyusup itu tersebut.
"Maka wanita ini yang akan menjadi akhir darimu!"
Tanpa banyak bicara lagi gadis itu mengeluarkan pedangnya dan mulai bertarung. Semua orang saling berhadapan satu sama lain.
Dalam waktu sesingkat singkatnya penyusup itu telah tewas.
Xing xing tidak tiba tiba hebat dalam pedang karena keadaan. Tapi Xing xing tau titik lemah tubuh manusia. Xing xing telah berlatih lama ilmu pengobatan tradisional china. Xing xing sangat bersyukur akan pengetahuannya itu.
Racun yang telah ia buat adalah senjata rahasia perang hari ini.
Sranggggggg ...
Tiba tiba pemimpin itu bangun dan melempar belatinya menuju leher Xing Xing. Tapi belati itu malah mengenai salah satu prajurit yang sedang terkena racun itu. Langsung saja jatuh ke lantai tanpa daya. Tubuhnya mulai membiru.
Disisi lain, Jendral Su sedang dalam perjalanan atas perangnya sendiri. Ini sebenarnya ide buruk. Ia sangat mengkawatirkan paduka ratunya. Dia telah berubah. Sekarang hanya kekawatiran yang ada dalam benaknya.
Bertolak belakang dengan harga dirinya sebagai jendral, Jendral Su benar benar ingin mundur dan kembali saja.