Iris merasa dirinya seperti tersambar petir mendengar kata-kata Miguel, asap merahnya membuat Miguel terlempar ke belakang, mayat-mayat hidup secara serempak keluar dari dalam tanah dan menangkap kaki sang Penyihir Putih.
"Apa yang kau katakan?!"
"Kau sudah kalah dariku berkali-kali, Iris." Miguel melirik Thomas dan Morgan sekali lagi, ada dua energi yang saling bertubrukan di antara dua orang itu, panas dan dingin yang sama sekali tidak membuat nyaman berada di sekitarnya. Seperti es yang tiba-tiba dijatuhkan ke gelas berisi air panas, ada retakan yang muncul di bawah kaki dua orang itu.
Iris tahu, ia telah kalah berkali-kali oleh Miguel. Di pemburuan malam dari Desa Kurcaci, ia kalah. Di kediaman Miguel ia juga hampir kalah dan yang terakhir di hutan saat ia melarikan diri dengan Owen, ia juga kalah telak dan mendapat luka tusukan di dadanya.
Miguel tersenyum miring. "Kau tidak ada apa-apanya tanpa mereka. Iris, kau sama sekali tidak pantas menyandang gelar Penyihir Agung."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com