Semua orang berkumpul malam itu di ruang bawah tanah dan memenuhi setiap kursi dan meja yang ada, para wanita membagi-bagikan minuman berisi air perasan buah ke setiap orang beserta buah-buah segar yang baru saja dipanen tersaji manis di atas meja.
Beberapa orang terlibat dalam percakapan yang panjang membicarakan seputar eksekusi sang Penyihir Agung yang akan dilaksanakan besok, beberapa orang lagi membicarakan kemana hilangnya Pangeran Thomas dan sisanya mengkhawatirkan persediaan makanan yang masih belum cukup di musim dingin.
Alita duduk dengan mata yang tidak berhenti melirik sekitar dengan gelisah, kedua tangannya yang menggenggam gelas kayu itu hampir membuat gelas itu retak.
"Sialan, dia benar-benar meninggalkanku?" Mata Alita menjadi redup dan ia membuang muka, Helios di sampingnya duduk tenang, mencoba untuk tidak terlibat suasana hati keponakannya itu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com