webnovel

WITCH'S LOVE

-Selesai- Sebuah pertemuan yang tidak pernah diduga terjadi, Amara Iris, seorang Penyihir yang terjebak selama ratusan tahun di rawa kematian bertemu dengan Thomas Phyla, Pangeran dari Kerajaan Megalima yang terbuang dari tahta dan dikutuk oleh Penyihir Putih. Iris awalnya hanya memanfaatkan Thomas agar bisa keluar dari rawa kematian, tapi melihat penderitaan Thomas dengan kutukannya, ia bertekad untuk membantu sang Pangeran untuk mematahkan kutukan Penyihir Putih dan mempertahankan laki-laki itu di sisinya sebagai Pasangan jiwa. Karena kutukan Penyihir Putih, Thomas selalu berjalan mendekati kematian, ia sekarat dan berkali-kali hampir mati. Keadaan menjadi kacau dengan kemunculan Morgan Lloyd, manusia serigala yang diyakini telah membantai packnya, laki-laki itu dengan seenaknya menjadikan Iris sebagai pasangan sehidup sematinya, membuat Iris kebingungan. Apa yang akan dilakukan oleh Iris? Akankah ia tetap bersama Thomas sampai akhir dan membantunya mematahkan kutukan dari Penyihir putih atau pergi bersama Morgan sebagai kekasih dari sang serigala? "Selama kita terhubung, kamu adalah milikku!" Iris. "Apa pun yang terjadi aku tidak akan pergi darimu." Thomas. "Kita harus bersama, kau adalah pasanganku, jangan melirik laki-laki lain!" Morgan. Pilihan manakah yang akan Iris pilih? Petualangan penuh pengorbanan, kehangatan, keromantisan dan pertumpahan darah segera dimulai! Ig : Winart12

Winart12 · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
517 Chs

Hadiah Kecil dari Putri Iblis

Rumah besar yang disewa oleh Yuxie sangat sepi, satu-satunya penerangan yang menyala hanya di sebuah kamar yang terletak di sudut.

Angin dingin bertiup, menyelinap melalui celah jendela yang tidak tertutup rapat, langsung membuat lampu padam.

Litzy masih tertidur pulas di kaki Thomas, tidak menyadari ada suara ketukan sepatu yang muncul di dalam kamar. Seorang wanita dengan rambut panjang mendekat, ia mengenakan gaun serba hitam yang membuatnya terlihat suram.

Ia duduk di atas ranjang dan menyentuh wajah Thomas yang dingin, wanita itu tersenyum tipis.

"Adikku yang malang, ini akibatnya kau membangkang takdirmu." Tiersa membelai wajah Thomas dengan lembut, mengusap alis dan mata adiknya. "Kau pasti sangat kesakitan saat ini kan? Betapa menderitanya …."

Ruangan itu kemudian menjadi sunyi, bahkan angin pun tidak berani menghembus menggerakkan dedaunan pohon di luar, tidak ada manusia atau makhluk immortal yang menyadari keanehan ini.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com